KANIGARAN -
Pada November 2024 lalu, Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Probolinggo
berhasil meraih Akreditasi dengan capaian "Paripurna". Capaian
signifikan tersebut menjadi dasar bagi Ketua PMI Kota Probolinggo, Mega
Guntara, bersama pengurus dan jajarannya untuk melakukan audiensi dengan
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, pada Selasa siang (11/03) di
Ruang Transit Kantor Pemkot Probolinggo.
Audiensi ini selain untuk mempererat
silahturahmi, juga menjadi kesempatan bagi Mega Guntara untuk memaparkan
program kerja PMI dalam mendukung ketersediaan pasokan darah. Salah
satunya adalah pembelian bus bekas yang akan digunakan untuk pelayanan
donor darah keliling.
“Mohon
ijin Pak Wali, guna terus berinovasi dalam pelayanan terlebih donor
darah, kami secara mandiri telah menambah fasilitas dengan membeli bus
bekas yang nantinya akan kami gunakan untuk pelayanan donor darah
keliling. Kami sangat berharap bapak bisa hadir dalam launching bus
tersebut yang akan kami agendakan setelah hari Raya Idul Fitri,” ujar
Mega.
Lebih lanjut, Mega menjelaskan bahwa
saat ini hanya ada dua kota/kabupaten di Jawa Timur yang memiliki
kendaraan donor darah keliling, yakni Jember dan Lumajang, dan itu pun
melalui bantuan dari PMI Pusat.
“Berawal dengan adanya Kampung Donor
Darah, kita juga sudah punya 44 kelompok donor yang terus membantu
dalam suply ketersediaannya. 1 kelompok ada di Desa Leces, sisanya 43
kelompok ada di Kota. Alhamdulillah 1 bulan kami bisa menghasilkan 900
kantong pak, dengan kebutuhan 11 Rumah Sakit baik yang ada di Kota dan
Kabupaten Probolinggo. Maka dari itu, kami secara mandiri melakukan
pengadaan sendiri bus ini agar lebih memaksimalkan pelayanan terhadap
ketersediaan pasokan darah,” tambah Mega.
Mendengar
penjelasan tersebut, Wali Kota Aminuddin sangat mengapresiasi dedikasi
dan kinerja yang telah ditunjukkan oleh PMI Kota Probolinggo. Ia juga
sangat mendukung rencana PMI untuk menambah fasilitas tersebut. Bahkan,
Wali Kota Aminuddin mengungkapkan keinginan untuk menjadikan Kota
Probolinggo sebagai "Kota Donor Darah".
"Ini sangat bagus. Apakah Probolinggo
sudah jadi Kota Donor Darah? Kalau belum, kita bisa ke arah sana. Karena
saya ini backgraund-nya juga dokter bedah kandungan, terkadang juga
mendapatkan pasien dengan kondisi yang kritis membutuhkan darah. Sebagai
kepala daerah, saya mengajak seluruh masyarakat untuk rutin mendonorkan
darah. Selain bermanfaat bagi orang lain, donor darah juga baik untuk
kesehatan kita," ujar Wali Kota Aminuddin.
Wali Kota Aminuddin pun berharap bisa
berkoordinasi lebih lanjut dengan PMI dan berbagai pihak terkait untuk
mewujudkan Kota Probolinggo sebagai Kota Donor Darah yang dapat memenuhi
kebutuhan pasokan darah baik untuk Kota Probolinggo maupun daerah
lainnya.
“Dan
saya berkeinginan untuk bisa mewujudkan Kota Probolinggo Kota Donor
Darah, menjadikan daerah yang tidak kekurangan darah. Nantinya saya akan
coba koordinasikan hal ini jika semua menyetujui, kenapa tidak membuat
kota percontohan. Ke depannya mungkin kita bisa menjadi kota dengan
membantu suply darah ke berbagai daerah,” imbuhnya.
Atas dukungan tersebut, segenap pengurus
PMI Kota Probolinggo merasa sangat termotivasi dan siap untuk terus
berinovasi dalam meningkatkan layanan. Pihaknya akan segera melakukan
koordinasi lebih lanjut dengan PMI Pusat terkait langkah-langkah ke
depan.
“Ini menjadi motivasi bagi kami, selama
ini memang kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya donor darah. Insyaallah kami bantu untuk mewujudkan apa yang
menjadi keinginan Bapak Wali Kota,” kata Mega Guntara. (dev/uby)