MAYANGAN -
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo
menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Ideologi Pancasila dan Wawasan
Kebangsaan bagi masyarakat, Rabu (9/7) pagi, di aula kantor Bakesbangpol
setempat. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Probolinggo dr.
Aminuddin dan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ketua DPRD Kota
Probolinggo Dwi Laksmi Syntha Kusumawardhani dan Pabung Kodim 0820,
Mayor Edy Surnoto.
Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari
unsur masyarakat Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih dan
Kelurahan Curahgrinting Kecamatan Kanigaran turut hadir dalam
sosialisasi tersebut.
Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo,
Son Hadji dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan
tindak lanjut dari usulan masyarakat dalam forum Musyawarah Rencana
Pembangunan (Musrenbang). "Ada permintaan dari masyarakat untuk
diberikan sosialisasi mengenai wawasan kebangsaan. Oleh karena itu,
kegiatan ini kami realisasikan sebagai bagian dari program yang telah
dicanangkan oleh Bakesbangpol dengan maksud memberikan penguatan dan
pemahaman tentang ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan," terang Son
Hadji.
Dalam
sambutannya, Wali Kota Aminuddin menekankan pentingnya memahami
ideologi sebagai fondasi negara. "Ideologi itu adalah bagaimana suatu
negara mempersiapkan dirinya dalam proses bernegara. Saat kita atau
orang luar ingin masuk ke suatu negara, pasti akan ditanya ideologinya
apa, karena itu menjadi dasar keamanan dan identitas suatu bangsa,"
ujarnya.
Aminuddin menegaskan bahwa Indonesia
menjunjung ideologi Pancasila, yang bersifat inklusif dan tidak memihak
blok manapun. "Ideologi itu adalah arah yang ingin dibawa oleh para
pendiri bangsa dalam menghadapi dunia global. Maka, penting bagi kita
untuk memahami bahwa ideologi berkaitan erat dengan relasi antarnegara,"
jelasnya.
Selain
itu, Aminuddin juga menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan merupakan
bagian penting dalam memperkuat ideologi, dengan cara memahami dan
menerima perbedaan suku, agama, ras, dan golongan di Indonesia. "Wawasan
kebangsaan adalah persepsi untuk menghargai keberagaman. Hidup di
Indonesia itu mudah jika kita memahami adat istiadat setempat. Pancasila
itu sendiri merupakan bentuk dari wawasan kebangsaan," tambahnya.
Ia menutup paparannya dengan menekankan
bahwa ideologi Pancasila adalah kerangka besar bernegara, sedangkan
pemahaman terhadap masing-masing sila merupakan bagian dari wawasan
kebangsaan yang harus dipahami dan diamalkan oleh seluruh elemen
masyarakat. (dy/uby)