Banyak Dagangan Laris, Pedagang Night Cokro Fair 2025 Semringah

Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Night Cokro Fair 2025, festival tahunan yang menampilkan ragam seni, budaya, kuliner, hingga produk UMKM lokal di sepanjang Jalan Cokroaminoto, Sabtu (30/8). Tarian Dayak dari warga Kelurahan Sukoharjo menjadi pembuka seremonial malam itu.

KANIGARAN – Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Night Cokro Fair 2025, festival tahunan yang menampilkan ragam seni, budaya, kuliner, hingga produk UMKM lokal di sepanjang Jalan Cokroaminoto, Sabtu (30/8). Tarian Dayak dari warga Kelurahan Sukoharjo menjadi pembuka seremonial malam itu.

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, menyambut sukacita gelaran ini dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara yang sudah menjadi tradisi warga Kanigaran tersebut.

“Cokro Fair bukan hanya sekadar hiburan, melainkan wadah untuk mengembangkan budaya lokal, mengangkat potensi daerah, serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Mari kita jaga semangat kebangsaan dan persatuan di tengah berbagai tantangan. Kondusivitas dan keamanan kota adalah kunci keberhasilan pembangunan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, wali kota juga memperkenalkan “Probolinggo Bersolek” yang menjadi arah pembangunan Kota Probolinggo ke depan. Dokter Amin – juga mengajak masyarakat berdoa, membacakan Alfatihah sebagai bentuk rasa duka wafatnya driver ojol dalam demo di Jakarta.

Camat Kanigaran, Noor Aly, dalam laporannya menyampaikan bahwa Night Cokro Fair 2025 kini telah menjadi agenda tahunan yang masuk kalender tetap masyarakat sekitar Jalan Cokroaminoto.

“Tahun ini tema yang diangkat adalah Ragam Seni Budaya dan Kuliner. Tercatat ada 17 panggung yang menyuguhkan hiburan bagi masyarakat. Gelaran ini untuk mendukung program Probolinggo Bersolek sekaligus menggerakkan roda perekonomian,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, mulai dari Forkopimda, perangkat daerah terkait, hingga para sponsor seperti Bank Jatim, KDS Toserba, PT Eratek Jaya, dan PLN Probolinggo. “Kegiatan ini murni dari dukungan masyarakat dan sponsor tanpa menggunakan APBD,” tambahnya.

Usai membuka acara, Wali Kota Aminuddin bersama Ketua TP PKK dr. Evariani dan jajaran pejabat meninjau stan-stan UMKM. Menariknya, makanan yang dibelinya tidak dinikmati sendiri, melainkan langsung dibagikan kepada masyarakat.

Perjalanan rombongan kemudian berakhir di Bonsakul Fair di pertigaan Loji. Di sana, mereka disambut dengan tarian kreasi dari ibu-ibu Kelurahan Kebonsari Kulon, sekaligus Wali Kota Aminuddin menyerahkan sejumlah hadiah lomba seni dan budaya dengan kategori stand terbaik.

Juara I diraih oleh RW 09, Juara II diraih RW 11, Juara III diraih RW 07, Juara Harapan I diraih RW 13 dan Juara Harapan II diraih RW 02. Hadiah yang diberikan berupa uang tunai dengan kisaran nominal Rp 1,2 juta hingga Rp 500 ribu.

Gelaran ini juga membawa berkah bagi para pelaku usaha. Rini, pedagang gorengan asal Kelurahan Kanigaran, mengaku dagangannya ludes hanya dalam hitungan jam. “Malam ini omset meningkat dari biasanya. Alhamdulillah, Cokro Fair ini rezeki besar bagi kami,” ujarnya.

Sementara itu, Suparno, pedagang minuman, merasa senang karena minumannya laris manis. “Sampai kewalahan ini. Ada pembeli yang borong juga tadi. Walau hanya jualan es teh manis, alhamdulillah laris. Apa aja yang dijual di cokro fair pasti laku,” ungkapnya sambil meladeni pembeli.

Tak hanya pedagang, pengunjung pun mengaku puas. Siti, warga Wonoasih, sengaja datang bersama keluarga untuk menikmati hiburan di Night Cokro Fair 2025. “Acaranya kan pasti meriah dan bener memang meriah. Stan makanannya banyak dan jarang ditemui dihari biasanya, murah juga. Terus ada panggung hiburannya, jadi gak stres.” ucapnya.

Dengan tema “Ragam Seni Budaya dan Kuliner dalam Satu Bingkai Probolinggo Bersolek”, Night Cokro Fair 2025 menjadi pesta rakyat yang meriah. Warga tidak hanya terhibur oleh aneka pertunjukan budaya, tetapi juga merasakan denyut ekonomi yang berputar kencang berkat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. (mir/fa)


LINK TERKAIT