BPBD Kota Probolinggo Gelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana Banjir

“Mohon ijin, Saya Rama petugas Pusdalops PB BPBD Kota Probolinggo melaporkan, telah menerima informasi dari linmas Kelurahan Kademangan atas nama Abdul Hamid. Telah terjadi luapan banjir di Sungai Legundi tepatnya di DAM Kelep Jalan Prof. dr. Hamka, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan yang di khawartirkan meluas dan menggenang di wilayah Kademangan. Demikian laporan dari ruang Pusdalops PB BPBD Kota Probolinggo. Terima kasih,”

Kedopok –  “Mohon ijin, Saya Rama petugas Pusdalops PB BPBD Kota Probolinggo melaporkan, telah menerima informasi dari linmas Kelurahan Kademangan atas nama Abdul Hamid. Telah terjadi luapan banjir di Sungai Legundi tepatnya di DAM Kelep Jalan Prof. dr. Hamka, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan yang di khawartirkan meluas dan menggenang di wilayah Kademangan. Demikian laporan dari ruang Pusdalops PB BPBD Kota Probolinggo. Terima kasih,” 

Itulah petikan informasi awal yang disampaikan dalam simulasi tanggap darurat bencana banjir, yang digelar oleh BPBD Kota Probolinggo. Acara yang diikuti oleh tim gabungan TNI, Polri, Dinkes, PMI, Satgas Linmas, Damkar, Senkom, relawan Tagana Dinsos, Diskominfo, Dinas PUPR yang membawa alat berat guna mengambil sampah yang menyumbat Dam Kelep, truk pengangkut sampah DLH, Truk Tangki PDAM, serta seluruh kru BPBD. Mereka berkumpul di halaman BPBD, Kamis (19/12) pagi.

Usai menerima instruksi dari Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo mereka bergerak menuju lokasi banjir yang dimaksud. Iring-iringan mobil tanggap darurat bencana bersama petugasnya membawa kelengkapan untuk penanganan di Dam Kelep sekaligus melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban.

Dalam simulasi itu disebutkan ada 14 orang warga yang dilarikan menuju tempat pengungsian sementara, yang berada di Kelurahan Kademangan. Mereka langsung dibantu oleh tim medis dari Dinkes dan PMI untuk di data serta memperoleh pelayanan darurat. Pertolongan prioritas diberikan pada anak dan penyandang disabilitas.

Selanjutnya dipindahkan menuju Posko yang menyediakan peralatan medis lebih lengkap dengan fasilitas tempat tidur yang representatif di halaman BPBD. Di area itu sudah terpasang tenda pengungsi dan tenda keluarga, dapur umum serta berbagai logistik kebutuhan warga terdampak.

Penjabat Wali Kota M. Taufik Kurniawan yang turut memantau jalannya simulasi sekaligus melakukan pengecekan dan kesiapan secara keseluruhan. Ia ingin memastikan bahwa logistik yang tersedia dan fasilitas darurat bencana bisa berfungsi dengan baik. Hadir pula Sekda Kota Ninik Ira Wibawati, perwakilan anggota forkopimda serta kepala perangkat daerah terkait.

“Digelarnya simulasi tanggap darurat bencana sangat penting guna meningkatkan kesiapsiagaan, koordinasi, dan efektivitas respons dalam menghadapi bencana. Simulasi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam menghadapi bencana. Mereka bisa mengetahui langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi,”ujarnya.

Ia mengapresiasi kesigapan para petugas yang terlibat, masyarakat, relawan, dan pihak terkait lainnya yang dilatih dalam penanggulangan bencana melalui praktek langsung. Dengan begitu mereka dapat lebih siap ketika bencana benar-benar terjadi. 

“Tim penyelamat, seperti petugas SAR, medis, dan relawan, dilatih untuk meningkatkan keterampilan dalam menyelamatkan korban, memberikan pertolongan pertama, serta mengevakuasi masyarakat dengan cepat dan aman. Simulasi membantu tim darurat untuk terbiasa dengan penggunaan alat-alat penyelamatan (seperti perahu karet, drone, atau alat medis darurat) serta teknologi yang digunakan dalam penanggulangan bencana,”imbuhnya.

Kepala daerah yang juga Kabiro PPATK ini juga menyerahkan bantuan logistik kepada masyarakat yang mengikuti simulasi tersebut. Karena sesuai SOP,  mereka memperoleh bantuan dari pemerintah, ditangani hingga bencana banjir usai dan warga dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo menambahkan jika dalam simulasi ini mereka memakai fasilitas dan peralatan bantuan dari BNPB yang tiba Rabu kemarin. “Simulasi juga menguji bagaimana instansi pemerintah, lembaga non-pemerintah, militer, kepolisian, dan tim SAR berkoordinasi dalam menangani bencana. Hal ini memastikan bahwa semua pihak bekerja secara harmonis dan terkoordinasi dengan baik seperti selama ini,”urainya.

Menurut Sugito, sejauh ini kondisi di Kota Probolinggo cenderung stabil meski hujan turun cukup deras beberapa hari terakhir. “Semoga saja tetap terkendali dan tidak terjadi bencana. Kami melakukan pemantauan secara intens dengan berbagai metode yang dimiliki. Kalau kejadian seperti pohon tumbang memang seringkali ada dan sudah terpantau melalui layanan pengaduan Meteor,”pungkasnya. (yul/pin)

LINK TERKAIT