BPN dan Pemkot Kolaborasi Percepat Sertifikasi Tanah dan Tata Ruang
Senin (10/3) siang, sekitar pukul 14.00 WIB, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Probolinggo, Arli Buchari, bersama tim melakukan pertemuan dengan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati dan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Ratri Dian, untuk membahas berbagai isu terkait pertanahan yang ada di Kota Probolinggo.
KANIGARAN -
Senin (10/3) siang, sekitar pukul 14.00 WIB, Kepala Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kota Probolinggo, Arli Buchari, bersama tim melakukan
pertemuan dengan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin. Pertemuan ini
juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati dan Kepala
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Ratri
Dian, untuk membahas berbagai isu terkait pertanahan yang ada di Kota
Probolinggo.
Arli menyampaikan beberapa langkah
konkret yang sedang dijalankan oleh BPN Kota Probolinggo, salah satunya
adalah sertifikasi aset milik Pemkot Probolinggo dengan target mencapai
90 bidang tanah. Selain itu, BPN juga berkolaborasi untuk mempercepat
sertifikasi tanah wakaf di Kota Probolinggo agar memiliki kepastian
hukum. Tak hanya itu, pertemuan ini juga membahas pentingnya
sinkronisasi antara rencana tata ruang dengan kebijakan pertanahan guna
mendukung pembangunan yang lebih terarah.
“Harapannya,
dengan adanya pertemuan ini kami dapat menemukan solusi terbaik bagi
masalah pertanahan di Kota Probolinggo, sehingga bisa memberikan dampak
positif bagi masyarakat dan pembangunan kota,” ujar Arli.
Wali Kota Aminuddin pun menyambut baik
atas langkah-langkah yang dilakukan oleh BPN. Menurutnya, sinergitas
antara BPN dan Pemkot Probolinggo sangat penting untuk menciptakan tata
kelola pertanahan yang lebih baik.
“Terima kasih, upaya-upaya semacam
inilah sinergitas baik antara BPN dan Pemkot Probolinggo bisa mewujudkan
tata kelola pertanahan yang lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh
lapisan masyarakat di Kota Probolinggo,” pungkasnya. (dy/uby)