Dari Plastik hingga Pelepah Pisang, Warga RW 1 Sulap Sampah Jadi Busana Bernilai Seni

Puluhan model dari tujuh RT tampil memukau dalam ajang Fashion Show Daur Ulang Barang Bekas di Jalan Sunan Kalijaga, Kampung Merpati RW 1, yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI, Sabtu (30/8). Dengan penuh percaya diri, mereka berlenggak-lenggok layaknya model profesional, menampilkan kreasi busana unik hasil tangan kreatif warga

MAYANGAN – Puluhan model dari tujuh RT tampil memukau dalam ajang Fashion Show Daur Ulang Barang Bekas di Jalan Sunan Kalijaga, Kampung Merpati RW 1, yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI, Sabtu (30/8). Dengan penuh percaya diri, mereka berlenggak-lenggok layaknya model profesional, menampilkan kreasi busana unik hasil tangan kreatif warga.

Berbagai bahan bekas seperti plastik pembungkus makanan, botol, sendok plastik, piring kertas, koran bekas, hingga pelepah pisang dan kulit jagung disulap menjadi busana yang indah dan variatif. Kreativitas warga RW 1 menjadi bukti bahwa barang bekas dapat disulap menjadi karya seni bernilai tinggi sekaligus mendukung kampanye peduli lingkungan.

Ketua RW 1 sekaligus Ketua Panitia, Abdul Fakir, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme warga. “Kami sangat senang dan bangga melihat semangat warga dalam mengikuti lomba ini. Fashion show daur ulang bukan hanya hiburan, tetapi juga edukasi untuk mencintai lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas menjadi karya yang bermanfaat dan menarik,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Jati, Dedy Ristantama, dalam sambutannya memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini patut diapresiasi, karena selain memeriahkan HUT RI, juga menumbuhkan kreativitas, kebersamaan, dan kesadaran lingkungan di masyarakat. Semoga tradisi positif ini terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Salah satu momen menarik datang dari desainer muda, Dika (30), yang karyanya berhasil meraih Juara 1. Ia mengaku cukup tertantang membuat busana berbahan plastik pembungkus makanan.

“Ini karya pertama saya dengan bahan daur ulang. Prosesnya lumayan menantang karena butuh waktu dua minggu untuk menyusun detail busana ini. Tapi hasilnya memuaskan, dan saya senang bisa berkontribusi dalam acara ini,” ungkapnya bangga.

Gelaran Fashion Show Daur Ulang ini bukan hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga wadah kebersamaan antarwarga. Dengan antusiasme yang tinggi dan karya yang luar biasa, acara ini menutup Sabtu sore di akhir bulan Agustus dengan penuh warna dan kebanggaan. (vv/fa)


LINK TERKAIT