KANIGARAN -
Dalam upaya meningkatkan investasi sebagai motor penggerak pertumbuhan
ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kota Probolinggo terus menunjukkan
komitmennya untuk menjadi daerah yang ramah investasi. Sebagai wujud
nyata, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, menggelar rapat koordinasi
percepatan investasi bersama pejabat lintas perangkat daerah, Rabu
(16/4) sore, di ruang kerja wali kota.
Melalui rakor ini, wali kota ingin
mendapatkan gambaran terkini terkait kondisi iklim investasi di Kota
Probolinggo. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi sarana untuk
menggali solusi bersama terhadap berbagai kendala yang masih dihadapi di
lapangan.
“Kita
ingin tentu percepatan investasi yang ada di kota ini, saya sebagai
pejabat yang baru ingin tahu kondisi terkini dari iklim investasi yang
ada di kota. Makanya saya minta ada pertemuan sore hari ini dan
kendala-kendala apa yang menjadi masalah selama ini dalam proses
investasi di Kota Probolinggo baik itu yang berskala kecil, sedang atau
besar ya,” terang wali kota.
Menurut wali kota, pengembangan sektor
pariwisata disebut masih menjadi andalan utama dalam menarik minat
investor. Terlebih, Kota Probolinggo ini memiliki posisi strategis
sebagai salah satu pintu gerbang menuju destinasi wisata unggulan Gunung
Bromo.
“Pariwisata dan pendukung pariwisata ini
adalah hotel ya, hotel pasti karena pariwisata yang kita mau dukung ini
adalah Gunung Bromo, itu sudah berlangsung, kita tinggal menyiapkan
bagaimana supaya mereka itu pra dan pasca itu ke Kota Probolinggo,”
jelasnya.
Menindaklanjuti
upaya percepatan investasi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) M. Abas menyampaikan rencana pelaksanaan
forum investasi. Forum ini akan melibatkan DPMPTSP Provinsi Jawa Timur
dan perwakilan Bank Indonesia sebagai langkah sinergis untuk mempercepat
realisasi investasi di Kota Probolinggo.
“Kemudian nanti akan ditindaklanjuti
tanggal 29 April ini pemerintah kota akan kedatangan tim FGD dari
DPMPTSP provinsi dan perwakilan Bank Indonesia untuk melakukan kepastian
komitmen Pemerintah Kota Probolinggo untuk mendukung investasi yang ada
di Kota Probolinggo,” kata Kadis M. Abas.
Diketahui, rakor tersebut dihadiri oleh
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Bagian Perekonomian
dan Pembangunan, Bagian Hukum, DPMPTSP, Dinas Ketahanan Pangan,
Pertanian dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, Dinas
Perhubungan, Dinas PUPR-PKP serta DKUMP. (dp/pin)