KANIGARAN -
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin menghadiri acara pelantikan
Pengurus IV Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Djoyolelono Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo Masa Bakti
2025-2026, Minggu (15/6) sore, di ruang Puri Manggala Bhakti, kantor
wali kota setempat.
Wali Kota Aminuddin menegaskan
pelantikan ini bukan sekadar seremoni semata, tetapi menjadi momentum
penting untuk memperkuat komitmen perjuangan dan kontribusi nyata bagi
masyarakat. Ia pun mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh
pengurus yang baru saja dilantik.
“Ini
momentum penguatan komitmen untuk berjuang, berkontribusi, dan membawa
perubahan yang konstruktif bagi masyarakat, khususnya di kalangan
generasi muda dan mahasiswa,” ujarnya.
Menurut Wali Kota Aminuddin, PMII
sebagai organisasi kemahasiswaan berbasis nilai-nilai Islam Ahlussunnah
wal Jamaah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter pemuda yang
moderat, progresif, dan cinta tanah air. Dalam konteks kehidupan
kebangsaan saat ini, pemuda dituntut lebih aktif, bukan sekadar menjadi
penonton.
“Pemuda harus menjadi pelopor, inovator, dan penggerak perubahan ke arah yang lebih baik,” tegasnya.
Wali kota yang juga seorang dokter ini
mengingatkan bahwa jabatan dalam organisasi bukanlah simbol kehormatan
semata, melainkan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan
integritas dan keikhlasan.
“Jadikan
jabatan bukan sebagai kehormatan, tetapi sebagai ladang pengabdian.
Saya percaya, jika semangat keikhlasan dan integritas dijaga, maka
organisasi ini akan terus tumbuh dan memberi manfaat luas bagi umat,
bangsa, dan negara,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Orang nomor
satu di Kota Bayuangga ini juga memberikan apresiasi khusus atas
terselenggaranya talk show kepemudaan yang mengusung tema “Pemuda di
Titik Mati, Krisis Tanpa Solusi”. Acara ini menghadirkan narasumber dari
kalangan akademisi dan aktivis muda, serta diikuti oleh Ketua DPRD Kota
dan Kabupaten Probolinggo.
“Saya sangat mengapresiasi tema talk
show kepemudaan hari ini. Ini menunjukkan bahwa PMII tidak hanya sibuk
dalam pengembangan internal organisasi, tetapi juga aktif mendorong
diskursus publik yang relevan,” katanya. (es/uby)