KANIGARAN -
“Terima kasih Pak Pj. Wali Kota Taufik yang sudah meluangkan waktunya
untuk menerima kehadiran saya. Tujuan utamanya, saya menyalurkan suara
aspirasi seluruh anggota DPRD Kota Probolinggo,” ujar Ketua DPRD Dwi
Laksmi Syntha Kusumawardhani mengawali perbincangan.
Ia sengaja menemui kepala daerah itu,
Rabu pagi (8/1) guna membahas terkait anggaran Pokok- Pokok Pikiran
(Pokir) yang menjadi program pihak legislatif. Karena program ini
menjadi faktor pendukung dari anggota DPRD dalam merealisasikan janji
kampanye pada konstituennya.
“Pokir
ini merupakan hasil reses dari penjaringan aspirasi masyarakat yang
dilakukan oleh kami di DPRD. Usulan dari masyarakat berbagai lapisan
kami akomodir untuk bisa ditindaklanjuti oleh pihak eksekutif. Kami
berharap dari pagu anggaran yang ada bisa diberikan tambahan, sehingga
lebih banyak yang bisa difasilitasi. Karena masyarakat tahunya jika
usulan mereka melalui DPRD bisa terealisasi,” imbuhnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Pj
Taufik Kurniawan yang ditemani Sekda Ninik Ira Wibawati selaku Ketua Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama anggotanya menerima kehadiran
Syntha di ruang kerja wali kota itu. Mereka berdiskusi terkait penataan
anggaran Pokir yang sejatinya tahun 2025 ini sudah terjadi kenaikan 100
persen dibandingkan tahun 2024 lalu.
“Kami paham kalau Pokir yang merupakan
usulan pengadaan barang dan jasa, yang dananya bersumber dari APBD ini
dibutuhkan legislatif untuk kepentingan masyarakat. Namun penelaahan
Pokir harus dilakukan selaras dengan sasaran dan prioritas pembangunan
yang mengarah program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Termasuk pada
ketersediaan kapasitas anggaran,” ujarnya.
Kepala
daerah yang sekaligus Kabiro Umum PPATK ini juga berjanji bakal
menyampaikan aspirasi anggota DPRD tersebut kepada wali kota definitif
nantinya. Khususnya terkait nominal yang diusulkan oleh pimpinan dan
anggota DPRD tersebut.
“Rencananya kami akan bertemu dengan
wali kota terpilih untuk membahas sinkronisasi programnya, agar selaras
dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jatim. Jika mengarah pada program
prioritas seperti swasembada pangan, irigasi, ketersediaan pupuk,
pemanfaatan lahan agar produktif, optimalisasi dana desa/kelurahan maka
bisa saja keinginan itu terealisasi,” urainya.
Bapak tiga anak ini meminta waktu untuk
berdiskusi terlebih dahulu dengan wali kota terpilih. Karena sudah
dijadwalkan pertemuan pada kesempatan pertama, guna pembahasan secara
teknis. Dalam kesempatan itu, Sekda Ninik juga menambahkan jika terkait
program bantuan yang ada di perangkat daerah, prosesnya lebih selektif.
Ada indikator yang harus dipenuhi sesuai aturan agar masyarakat bisa
memperoleh bantuan tersebut. (yul/dp)