Kademangan –
Penjabat Wali Kota M.Taufik Kurniawan kembali melanjutkan safari ke
kantor perangkat daerah yang belum dikunjunginya. Pagi ini, Kamis (2/1)
ia menuju kantor Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata. Didampingi oleh
Asisten Pemerintahan Madihah, mereka diterima Kepala Dispopar Rachmadeta
Antariksa di ruang kerjanya.
“Terima kasih atas kunjungannya bapak,
beginilah kondisi ruang kerja saya. Jumlah pegawai di sini total dengan
yang berada di lapangan sejumlah 76 orang. Jika dilihat kondisi ruang
kerja staf memang terlalu sempit dan berdesakan, sedangkan renovasi
diprioritaskan untuk ruangan yang bocor dan banjir. Biasanya saat
hujan, airnya menggenang karena terlalu rendah dan berdekatan dengan
sungai di belakang kantor ini,” urainya.
Ia
juga menerangkan kinerja untuk realisasi penyerapan belanja yang
mencapai 94 persen. Termasuk menjelaskan tentang pembinaan olahraga yang
spesifikasinya berbeda dengan KONI. “Kami fokusnya pembibitan atlet,
misalnya pelajar yang memiliki bakat cabang olahraga tertentu kita
tampung. Setelah bertanding dan mencetak prestasi, maka pembinaan
dilanjutkan oleh KONI,” imbuhnya.
Ada beberapa masukan yang disampaikan
kepada penjabat wali kota yang sekaligus Kabiro PPATK ini. Diantaranya,
fasilitas akses menuju Pantai Permata Pilang agar bisa diperlebar untuk
lalu lalang kendaraan. Meski lahan di jalur itu bukan sepenuhnya aset
pemkot, karena ada juga milik masyarakat yang butuh anggaran pembebasan
lahan terlebih dahulu.
Termasuk permohonan bisa difasilitasi
komunitas olahraga bagi disabiltas yang berkualitas dan bertaraf
internasional. Mereka diwadahi melalui NPCI (National Paralympic Comitte
Indonesia), dulu bergabung dengan KONI, kini sudah lepas yang juga
membutuhkan anggaran hibah. “Ada atlet disabilitas yang juga
berprestasi, sehingga juga butuh disupport anggaran dalam pembinaan
mereka,” pungkasnya.
Pj
Taufik merespon positif segala masukan terkait pengembangan dunia
olahraga di Kota Probolinggo. Termasuk meminta Dispopar mencarikan
tempat sebagai sekretariat KORMI dan dukungan anggaran. Apalagi meski
baru dibentuk, sudah bisa meraih prestasi di tingkat Jatim. Termasuk
program pendukung kota inklusi melalui pembinaan atlet disabilitas yang
diwadahi NPCI.
Selain menampung aspirasi internal
perangkat daerah itu, bapak tiga anak ini juga memotivasi para pegawai
di sana untuk mencintai profesinya masing-masing. “Ciptakan suasana
bahagia dalam lingkungan kerja, meski dengan kondisi ruangan yang kurang
representatif. Semua informasi yang disampaikan hari ini akan kami
jadikan referensi kepada wali kota definitif. Termasuk menyinkronkan
dengan programnya merealisasikan janji kampanye. Misalnya 100 event yang
diinginkan, maka sudah harus menata rencana pendukungnya. Namun harus
tetap mengacu pada program nasional dan provinsi,” imbuhnya.
Sebelum berpamitan, mereka juga melihat
kondisi ruang kerja pasca direnovasi. Diantaranya ruang kerja bidang
destinasi pariwisata dan ruang kerja bidang pemuda dan olahraga. (yul/pin)