Munas APEKSI VII, Momentum Kolaborasi Strategis bagi Pemerintah Kota Probolinggo
Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Grand City Surabaya sejak 6 - 10 Mei 2025 menjadi ajang konsolidasi strategis para kepala daerah dalam merumuskan arah pembangunan kota-kota di Indonesia.
Surabaya — Musyawarah Nasional (Munas)
VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di
Grand City Surabaya sejak 6 - 10 Mei 2025 menjadi ajang konsolidasi
strategis para kepala daerah dalam merumuskan arah pembangunan kota-kota
di Indonesia.
Dengan mengusung tema "Dari APEKSI Untuk
Negeri", forum ini dihadiri oleh 98 wali kota dari seluruh penjuru
tanah air, termasuk Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang
memanfaatkan forum ini sebagai momen kunci untuk memperkuat sinergi
pembangunan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selaku
Ketua Dewan Pengurus APEKSI membuka forum dengan semangat persaudaraan
dan kolaborasi. Dalam empat sidang pleno yang digelar, APEKSI menetapkan
arah strategis hingga tahun 2030 dan menyoroti isu penting seperti
otonomi daerah, infrastruktur, hingga penguatan peran kota dalam
pembangunan nasional.
Namun,
bagi dr. Aminuddin, Munas kali ini lebih dari sekadar forum tahunan.
"Ini momentum pertama bagi saya. Banyak hal yang kami bahas, mulai dari
strategi nasional yang harus diterjemahkan ke tingkat lokal hingga upaya
riil untuk meningkatkan kapasitas kota-kota," ujar dr. Aminuddin
Ia menegaskan bahwa seluruh rekomendasi
yang muncul dari Munas APEKSI kali ini sejalan dengan arah kebijakan
Pemerintah Kota Probolinggo, khususnya dalam mendorong peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD), penguatan infrastruktur dasar dan digital,
serta pemantapan konsep smart city yang inklusif.
"APEKSI memberi ruang kolaborasi yang
dinamis. Bagi Kota Probolinggo, ini bukan hanya soal menyerap ide, tapi
menggali peluang kerja sama konkret antaranggota. Misalnya dalam hal
pengembangan literasi digital dan keamanan siber, yang kini menjadi
prioritas dalam transformasi layanan publik," tegasnya.
Forum ini juga menjadi ruang bagi para
wali kota untuk memetakan tantangan dan peluang di masing-masing
wilayah. dr. Amin menyebut, ke depan diperlukan keberanian untuk
mengambil langkah inovatif demi menghadirkan kualitas hidup yang lebih
baik bagi masyarakat urban.
"APEKSI bukan sekadar ajang temu
tahunan, tapi tempat lahirnya gagasan besar dan langkah konkret.
Semangat gotong royong lintas kota inilah yang akan mempercepat kemajuan
daerah," tambahnya.
Sebagai
bagian dari komitmen kolektif para wali kota, Sidang Pleno IV juga
merumuskan sikap bersama terhadap isu otonomi daerah yang disampaikan
oleh Dirjen Otda Kemendagri, Akmal Malik. Penegasan bahwa kota harus
diberikan ruang yang lebih luas untuk berinovasi menjadi salah satu poin
penting yang turut didukung dr. Aminuddin.
Dengan telah disahkannya program
strategis APEKSI 2025–2030, diharapkan arah pembangunan kota-kota di
Indonesia, termasuk Kota Probolinggo, akan semakin terarah, adaptif, dan
berkelanjutan.
"APEKSI sudah menyiapkan jalannya.
Sekarang tugas kita adalah bergerak serentak, menyesuaikan langkah, dan
menciptakan solusi nyata untuk rakyat," tutup dr. Aminuddin optimis.
(yul/pin)