KANIGARAN –
Suasana hujan di Kota Probolinggo Selasa (19/8) malam tadi tak
menyurutkan semangat para jurnalis saat menghadiri acara santai bertajuk
Wali Kota Probolinggo Ngopi Bareng Wartawan yang digelar di Warung Kopi
Digital, Kantor DKUP. Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus
dialog terbuka antara pemerintahah bersama rekan-rekan media.
Dalam dialog terbuka itu, turut hadir
Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Wawan Soegiantono, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Madiha
dan beberapa kepala perangkat daerah terkait.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota dr.
Aminuddin menyampaikan berbagai hal, salah satu yang disampaikan adalah
program kerja yang telah terselengggara selama tiga bulan terakhir,
hingga soal program "Probolinggo Bersolek" yang digagasnya bersama
Wawali Ina Dwi Lestari untuk memikat para investor berdatangan ke kota
Probolinggo.
Dan
dari berbagai segmen itu, ia juga menyampaikan soal peningkatan ekonomi
melalui pengembangan Sentra Kuliner di Gor Ahmad Yani. Serta
pengembangan potensi wisata yang ada.
"Kita tidak bisa berfikir sektoral dalam
menangani kebutuhan masyarakat. Kolaborasi lintas sektor melalui skema
pentahelix, untuk menjawab tantangan dan menciptakan kebermanfaatan bagi
masyarakat Kota Probolinggo akan terus kami upayakan dan kegiatan
semacam ini insyaallah akan kami lakukan secara rutin nantinya,"
ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan
berbagai proyek gagasan yang akan dijalankannya selama lima tahun
kedepan berasama wakilnya. Termasuk rencana untuk menggelar seminar
bersama para sejarawan kota hingga investasi.
Pada pertemuan tersebut wali kota juga
mendapat saran dan masukan dari perwakilan awak media, diantaranya
terkait tatanan kota terutama pada kebermanfatan fungsi Ruang Terbuka
Hijau (RTH) yang lebih ditonjolkan untuk kenyamanan aktivitas masyarakat
saat berolahraga tanpa terganganggu dengan aktivitas PKL termasuk wajah
alun-alun kota.
Hal itu disampaikan Arif, wartawan media
cetak Radar Bromo, yang menyampaikan pentingnya penerbitan regulasi
maupun perda yang dapat mengatur tatanan kota yang lebih bersih, dan
nyaman terhadap fasum terutama RTH yang ada.
"Kalau
seandainya pemerintah punya regulasi ataupun perda dan sejenisnya
terkait tatanan kota terlebih untuk wajah kota yaitu alun-alun, agar
dapat dipahami oleh para PKL ataupun berbagai pihak. Saya sempat
berkunjung di Pasuruan dan Jember itu rasanya bersih dan nyaman
masyarakat dapat beraktivitas disana tanpa adanya ganguan dari aktivitas
PKL pak," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan, Umam media
online RRI Malang yang juga memberikan kritik saran membangun terhadap
keterlibatan berbagai sektor dalam meningkatkan pendapatan kota. Seperti
hadirnya hiburan kesenian dalam menyambut wisatawan asing.
"Saya pribadi juga selaku pelaksana jasa
perjalanan wisata pak, rata-rata wisatawan asing seperti asal daerah
China itu lebih sering menanyakan jika berkunjung ke Kota Probolinggo
ada hiburan kesenian budaya. Peluang semacam itu justru akan sangat
dirasakan masyarakat sekitar pula, apabila ada kenaikan kunjungan di
kota transit ini," ucapnya.
Mendapati berbagai kritik dan saran yang
membangun dari rekan-rekan media, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin
sangat mengapresiasi atas masukan tersebut, pihaknya juga akan terus
berupaya melakukan koordinasi dan mencari pemecahan solusi yang ada,
dengan melibatkan segenap jajaran dan berbagai pihak guna kebermanfaat
kepada masyarakat Kota Probolinggo yang berkemajuan kedepannya. (dev/pin)