KANIGARAN
- Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) menggelar kegiatan paparan Chief Dashboard Pemerintah Kota
Probolinggo di Command Center, Selasa (3/6) siang. Kegiatan ini
diinisiasi untuk mengevaluasi perkembangan integrasi data lintas
perangkat daerah dalam platform dashboard digital, sekaligus merespons
kebutuhan tata kelola pemerintahan berbasis data dan teknologi
informasi.
Hadir dalam kegiatan ini Chief Dashboard
Kota Probolinggo, para perwakilan dari perangkat daerah terkait, antara
lain Bappeda Litbang, BKPSDM, BPPKAD, BPBD, Dinkes PPKB,
Dispendukcapil, DPMPTSP, Dispopar, Dinsos PPPA, Dispendikbud, dan DKUMP.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Probolinggo Aminuddin yang
didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono
serta Asisten Administrasi Umum Retno Fadjar Winarti.
Kepala
Diskominfo Kota Probolinggo, Aman Suryaman, melaporkan bahwa sejak
peluncuran awal pada 19 Mei 2025 lalu, terdapat sejumlah perkembangan
signifikan pada Chief Dashboard. “Awalnya hanya 7 OPD yang tergabung,
sekarang sudah 12 OPD. Kami terus melakukan koordinasi bertahap agar
seluruh perangkat daerah dapat terintegrasi,” terang Aman.
Aman juga menambahkan bahwa pihaknya
telah memasukkan capaian 100 hari kerja dalam bentuk infografis ke dalam
dashboard, sehingga informasi dapat diakses dengan lebih mudah oleh
masyarakat. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan dan adaptasi fitur
dashboard sesuai kebutuhan pimpinan dan dinamika kota.
Dalam sesi pemaparan, masing-masing
kepala perangkat daerah menyampaikan data dan perkembangan sektor
masing-masing kepada Wali Kota Aminuddin. Beberapa masukan dan arahan
pun disampaikan langsung oleh Wali Kota Aminuddin, termasuk pengembangan
fitur berbasis peta digital dan informasi potensi investasi.
“Ke
depan, saya harap ada fitur Google Map real-time, termasuk menampilkan
potensi investasi dan paket wisata kota. Orang bisa melihat jalur city
tour, kamar hotel yang tersedia, hingga informasi lengkap tempat wisata
cukup dengan berselancar lewat dashboard,” jelas Amin.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan,
Wawan Soegyantono, menegaskan pentingnya penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) agar pengoperasian layanan berjalan terstruktur dan
perangkat daerah tidak ragu saat data dibutuhkan. “SOP akan membuat
proses ini lebih terstruktur, dan OPD tidak khawatir saat data
dibutuhkan,” katanya. (dy/uby)