KANIGARAN -
Pemerintah Kota Probolinggo bersama Baznas setempat terus menunjukkan
komitmen dalam menangani permasalahan gizi, khususnya pada balita dengan
risiko stunting. Kamis (27/3) pagi, dilaksanakan penyerahan bantuan
melalui Program Probolinggo Sehat, berupa paket perbaikan gizi tahap 2
bagi balita berisiko stunting. Acara yang digelar di halaman Kantor Wali
Kota Probolinggo ini juga dirangkaikan dengan Program Probolinggo
Peduli, yakni pemberian santunan kepada perwakilan anggota Legiun
Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Probolinggo.
Hadir menyerahkan bantuan, Wali Kota dr.
Aminuddin, menyampaikan bahwa gizi buruk masih menjadi tantangan yang
harus diatasi di Kota Probolinggo, karena hal ini sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kecerdasan anak-anak dan kualitas sumber daya
manusia.
“Gizi
buruk ini perkembangan otak anak itu terganggu ya, padahal kita tahu
perkembangan otak inilah yang menjadi modal dasar dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusianya, yang akhirnya nanti menjadi penentu
intelegensia,” terang wali kota.
Wali kota juga mengingatkan bahwa
meskipun balita telah terbebas dari kriteria risiko stunting, pemantauan
tetap diperlukan. Sebab, beberapa penyakit masih berpotensi mengganggu
tumbuh kembang anak. “Karena mereka yang stunting itu 60-70% biasanya
ada penyakit yang mendasarinya ya, misalnya sering mencret, TB atau
penyakit-penyakit infeksi kronis, cuma ada sekitar 10% saja yang memang
itu merupakan keadaan yang kongenital (kelainan bawaan,-red),” jelas dr.
Aminuddin.
Sementara itu, kepada para anggota LVRI
yang hadir, Wali Kota menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan
perjuangan mereka bagi Kota Probolinggo. Bantuan ini menjadi wujud
penghormatan serta kepedulian pemerintah kota terhadap para veteran.
“Saya sekali lagi mengucapkan terima
kasih atas seluruh jasa-jasa Bapak-Bapak yang selama ini telah diberikan
kepada negara, kepada bangsa dan khususnya kepada Kota Probolinggo.
Bantuan ini tidaklah ada arti yang yang banyak apa yang kami lakukan
atau yang Baznas berikan, ini sebagai tanda Pak, tanda bahwa kita terus
memperhatikan para veteran dan para pejuang kita,” kata wali kota.
Salah
seorang penerima bantuan, Santi mengungkapkan rasa syukurnya atas
bantuan paket gizi yang diterima untuk anaknya. Di tengah kondisi usaha
jualannya yang sedang sepi, bantuan ini sangat berarti dalam menjaga
kesehatan anaknya. “Sangat membantu ya bagi saya soalnya ekonomi agak
menurun, jadi sangat bermanfaat,” ungkap Santi yang sehari-hari
berjualan kue itu.
Diketahui, jumlah penerima bantuan
Program Probolinggo Sehat yakni sebanyak 254 orang, sedangkan penerima
bantuan Program Probolinggo Peduli sebanyak 26 orang. Setelah prosesi
seremonial, tim relawan Baznas mendistribusikan bantuan menggunakan
ambulans milik Pemkot ke seluruh puskesmas di Kota Probolinggo. Turut
hadir dalam penyerahan bantuan ini Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari,
Sekda drg. Ninik, perwakilan Baznas Kota Probolinggo, serta kepala
perangkat daerah terkait.
Di tempat terpisah, Kepala Puskesmas
Sukabumi, drg. Sutanto Dri Seputro, saat ditemui dalam pembagian paket
perbaikan gizi di puskesmas setempat, berpesan kepada para ibu penerima
bantuan agar memberikan makanan pendamping sesuai takaran yang telah
ditentukan serta disiplin datang ke Posyandu. “Tetap untuk aktif ke
Posyandu ya karena itu yang kunci utamanya karena di situ bisa
terdeteksi tumbuh kembang dari balita kemudian dengan pemberian ini
untuk menjaga cara konsumsinya karena sudah diberikan petunjuk oleh
dokter spesialis anak,” jelas Kepala Puskesma Sukabumi itu. (dp/pin)