KANIGARAN -
Ratusan warga dan perwakilan ASN Pemkot Probolinggo berkumpul di
halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP)
pada Selasa (18/2) pagi. Mereka adalah peserta kegiatan Pelatihan
Pertanian Perkotaan atau Urban Farming yang diselenggarakan oleh DKPPP setempat. Selain pelatihan, acara ini juga dirangkaikan dengan Launching Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (Gertam Babe) serta Gerakan Pertanian Masuk Sekolah (Genta Mas).
Peluncuran gerakan tersebut turut disaksikan oleh Penjabat Wali Kota
Probolinggo M. Taufik Kurniawan, Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira
Wibawati serta perwakilan Forkopimda kota.
Di hadapan peserta pelatihan yang
terdiri dari anggota kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L), serta
pengawas dan kepala sekolah Adiwiyata se-Kota Probolinggo, Penjabat Wali
Kota M. Taufik, menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan isu
nasional yang sangat penting. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi
dalam memanfaatkan lahan yang terbatas, salah satunya melalui pelatihan
pertanian yang diadakan hari ini.
“Karena
tidak bisa ketahanan pangan itu hanya didukung oleh pemerintah pusat
atau hanya pemerintah kota tetapi harus melibatkan seluruh elemen
masyarakat. Nah kami beberapa waktu yang lalu diinstruksikan untuk dapat
memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk menjadi lahan yang produktif,”
terangnya.
Menyinggung mengenai program Gertam Babe,
Penjabat Wali Kota Probolinggo berharap program ini dapat membantu
mengendalikan laju inflasi dari sektor pertanian di Kota Probolinggo.
“Tentunya kegiatan ini kami harapkan dapat bermanfaat ya, baik secara
pribadi ataupun secara lingkungan. Bahkan dapat tadi disampaikan Pak
Aris di laporannya bahwa ini dapat sebagai alat untuk mengendalikan laju
inflasi,” harap Penjabat Taufik itu.
Sementara itu untuk mendukung Gerakan
Pertanian Masuk Sekolah, Kepala DKPPP Aries Santoso juga akan memberikan
paket tanaman buah dan sayur untuk dibudidayakan di lingkungan sekolah
adiwiyata se-Kota Probolinggo. “Akan dibagikan juga bibit tanaman
mangga, tanaman anggur, cabai dan tanaman sayuran untuk dibudidayakan
dan dikembangkan di lingkungan sekolah,” jelas Aries.
Dalam
pelatihan tersebut, hadir sebagai pemateri yakni perwakilan dari DPRD
Kota Probolinggo, Penyuluh Ahli Madya Badan Standardisasi Instrumen
Pertanian serta Penyuluh Ahli Muda Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Jawa Timur. Materi yang disampaikan mencakup beberapa topik.
Antara lain Kebijakan Urban Farming sebagai Strategi dalam Menghadapi
Tantangan dan Implementasinya di Perkotaan, Teknik Pengolahan Pertanian
Perkotaan dalam Pemenuhan Ketersediaan Pangan Keluarga serta Pertanian
Perkotaan dalam Mendukung Ketahanan Pangan.
Salah seorang peserta pelatihan dari
pengelola P2L Kelurahan Sukoharjo, Indarti mengungkapkan bahwa program
pertanian di lingkungannya telah berjalan dan memberikan manfaat bagi
warga sekitar. Dalam pelatihan ini, dirinya akan berkonsultasi mengenai
pengendalian hama pada tanaman, khususnya bayam. “Bayam itu sekarang kan
banyak ulat ditambah musim hujan jadi banyak sayuran yang rusak,”
ungkapnya.
Hadir pula dalam pembukaan pelatihan
tersebut yakni staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah, Kepala BPS
Kota Probolinggo serta Camat dan Lurah se-Kota Probolinggo (dp/pin)