KANIGARAN -
Forum Konsultasi Publik (FKP) untuk Rancangan Awal Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Probolinggo Tahun 2026 digelar pada Rabu
(12/2) di Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo. Acara ini
dibuka oleh Penjabat Wali Kota M. Taufik Kurniawan dan dihadiri oleh
berbagai stakeholder, termasuk pejabat pemerintahan, perangkat daerah, serta perwakilan dari masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan sektor swasta.
Dalam laporannya, Kepala Bappeda Litbang
Diah Sajekti menjelaskan bahwa FKP RKPD merupakan langkah partisipasi
masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Forum ini
membuka ruang dialog antara pemangku kepentingan untuk memberikan
masukan terhadap rancangan awal RKPD.
“FKP
ini bertujuan untuk memastikan bahwa perencanaan pembangunan yang
inklusif, transparan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekaligus
mengintegrasikan prioritas nasional dan daerah. Masukan dari forum ini
menjadi landasan penting dalam menyusun dokumen RKPD yang berorientasi
pada kesejahteraan dan keberlanjutan,” ucapnya.
Diah menambahkan, dalam rancangan awal
ini Pemkot Probolinggo masih mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan
Daerah (RPD) tahun 2025-2026. “Karena saat ini penyusunan dokumen RPJMD
tahun 2025-2029 untuk wali kota terpilih masih berproses pada tahapan
persiapan penyusunan,” imbuhnya.
Penjabat Wali Kota Taufik, dalam
sambutannya mengungkapkan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam
perencanaan pembangunan daerah yang lebih baik. “Ini menjadi perhatian
kita untuk pandai-pandai dalam menentukan skala prioritas, mana skala
prioritas yang sangat penting dilaksanakan di tahun 2026. Tentunya
perangkat daerah harus mampu memaksimalkan skala prioritas tadi,”
ungkapnya.
Pj. Taufik juga mengingatkan bahwa
penyusunan RKPD harus berpedoman pada prinsip 3E, yaitu efisiensi,
efektivitas, dan ekonomis. Ia juga menekankan pentingnya penganggaran
yang terencana dengan jadwal yang ketat dan pengukuran dengan target
kinerja yang jelas.
“Perlu
kami ingatkan dalam penyusunan RKPD ini harus berasaskan pada 3E, yaitu
efisien, efektif dan ekonomis. Dan selanjutnya, perencanaan
penganggaran ini semuanya ada tahapan-tahapan yang dipatok dengan
jadwal-jadwal yang sangat ketat, termasuk dengan pengukuran dengan
target kinerja. Jadi tolong dapat diperhatikan dan dijalankan dengan
sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Acara ini diisi dengan sesi diskusi dan
paparan terkait rancangan RKPD yang diharapkan dapat menghasilkan
perencanaan yang lebih matang dan terarah. Para peserta diberikan
kesempatan untuk memberikan masukan dan saran yang akan dipertimbangkan
dalam penyusunan dokumen akhir RKPD.
Acara ditutup dengan penandatanganan
Berita Acara Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Tahun 2026. Berita
Acara ini ditandatangani oleh Bappeda Litbang, BPPKAD, Inspektorat,
Dinas Koperasi Usaha Menengah dan Perdagangan, DPUPR PKP, Dinsos P3A,
Dispendikbud, TP PKK, Kelompok Disabilitas, FK LPM, Forum CSR Bank Jatim
Cabang Probolinggo dan STIA Bayuangga Probolinggo. Penandatanganan ini
disaksikan oleh Penjabat Taufik, Sekda Ninik Ira Wibawati, Ketua DPRD
Dwi Laksmi Syntha Kusumawardhani dan Perwakilan Bappeda Provinsi Jawa
Timur. (dy/uby)