KANIGARAN -
Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Persiapan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (7/7), di Ruang Rapat
Nawasena BPPKAD. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku
kepentingan, termasuk Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, BPPKAD, Dinas
PUPR Perkim, Dinas Kesehatan P2KB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Baperinda, serta mitra wilayah dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
(SPPG) Kecamatan Wonoasih dan Kanigaran.
Dalam rapat tersebut, Kepala Kejaksaan
Negeri Kota Probolinggo, Dodik Hermawan, memberikan materi penyuluhan
dan penerangan hukum guna mendukung percepatan pelaksanaan program MBG
di Kota Probolinggo.
Dodik
mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN) RI,
secara nasional terdapat 1.542 lahan yang telah diverifikasi untuk
survei. Dari jumlah tersebut, 178 lahan telah disurvei, 1.399 belum
disurvei, dan 127 lahan telah terverifikasi siap dibangun. “Fokus kita
hari ini adalah percepatan proses lahan pinjam pakai dari Pemda. Apakah
lahan yang kita ajukan benar-benar memenuhi persyaratan,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara
pemerintah pusat dan daerah dalam memenuhi kesiapan lahan untuk
pembangunan dapur MBG SPPG. Ia menyampaikan koordinasi dengan Pemprov
dan Pemkot sangat dibutuhkan, terutama dalam penyiapan administrasi dan
kelayakan lahan.
Tiga lokasi calon dapur MBG SPPG diusulkan untuk Kota Probolinggo tahun 2025, yakni;
- Tanah di Jl. PO Nusantara (belakang SMPN 7), Kelurahan Kanigaran – Luas ± 2.000 m², Sertifikat Hak Pakai No. 84/2021.
- Tanah di Jl. Mawar Permai, Kelurahan Sukabumi – Luas ± 2.430 m², Sertifikat Hak Pakai No. 54/2021.
- Tanah dan bangunan di Jl.
Soekarno-Hatta, Kelurahan Curahgrinting (eks. PT UTB/Ganesha) – Luas ±
4.350 m², Sertifikat Hak Pakai No. 20/2020.
Kepala Disdikbud Kota Probolinggo, Siti
Romlah, menyampaikan bahwa sasaran program MBG sebanyak 49.604 jiwa,
terdiri dari 170 anak TPA, 2.003 anak KB, dan 47.431 siswa SD, SMP, SMA,
SMK, serta SLB. Namun, angka ini belum termasuk ibu hamil dan anak-anak
penderita stunting yang juga menjadi perhatian program ke depan.
Wali
Kota Probolinggo, H. Aminuddin, menyatakan bahwa pihaknya masih
menunggu arahan lebih lanjut dari Gubernur Jawa Timur. "Ini menjadi
agenda penting dalam koordinasi kami dengan kepala daerah se-Jatim
terkait SPPG, termasuk dalam memastikan persyaratan dan kriteria dari
pusat terpenuhi," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota, Ina Dwi
Lestari, menegaskan perlunya segera melakukan tindakan nyata.
“Alhamdulillah, ada keterbukaan dari tim MBG menyampaikan segala kendala
yang selama ini menghambat. Ini jadi acuan awal kami untuk bergerak.
Saya tangkap sinyal bahwa aksi ini harus segera direalisasikan. Titik
koordinat lokasi akan segera disampaikan ke pusat agar proses
persetujuan bisa dipercepat,” tegasnya.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh
Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati dan Asisten Pemerintahan
Madihah. Diskusi berlangsung dinamis dan interaktif, menunjukkan
kepedulian dan komitmen nyata untuk menyukseskan Program Makan Bergizi
Gratis di Kota Probolinggo. (dy/uby)