MAYANGAN
- Pemerintah Kota Probolinggo resmi meluncurkan sistem pembayaran
parkir non tunai berbasis QRIS dengan tajuk QRISPY (QRIS Parking
Payment) di Jalan Suroyo, tepatnya di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota
Probolinggo, Minggu (25/5) pagi.
Peluncuran ini merupakan bagian dari
program 100 Hari Kerja Wali Kota Probolinggo Aminuddin sebagai upaya
percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi daerah guna meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memudahkan masyarakat dalam
melakukan pembayaran parkir.
Acara peluncuran QRISPY dihadiri
langsung oleh Wali Kota Probolinggo Aminuddin didampingi Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono, Pimpinan Bank Jatim
Cabang Probolinggo Selvy, serta jajaran kepala perangkat daerah terkait.
Peluncuran ini turut didukung penuh oleh Bank Jatim sebagai mitra dalam
digitalisasi pembayaran.
Dalam
simulasi perdananya, Wali Kota Aminuddin dan rombongan melakukan
pemindaian barcode menggunakan aplikasi Bank Jatim Mobile dan menerima
karcis parkir dari petugas sebagai bukti pembayaran. Usai peluncuran,
rombongan melanjutkan kegiatan menyapa warga yang tengah beraktivitas
dalam momen Car Free Day di kawasan Alun-Alun Kota.
Kepala Dinas Perhubungan Kota
Probolinggo Agus Efendy menjelaskan bahwa penerapan sistem parkir non
tunai ini telah melalui tahap uji coba sejak Februari 2025 di setiap
pelaksanaan CFD. Setelah uji coba awal, pihaknya mulai mengarahkan
sistem non tunai secara penuh sejak April, sementara pembayaran parkir
tunai dialihkan ke area lain seperti Jalan Flora dan sekitar Toko KAM.
"Untuk meningkatkan PAD, kami gencarkan
pembayaran parkir non tunai pada semua jenis parkir, terutama parkir
insidentil. Plat kendaraan kota dan kabupaten sama-sama dikenakan tarif
parkir, khususnya bagi kendaraan luar kota. Namun, untuk kendaraan plat
Probolinggo yang telah membayar pajak kendaraan tidak perlu lagi
membayar parkir di tepi jalan," jelas Agus.
Ia menambahkan, sejak penerapan sistem
non tunai, terjadi lonjakan pendapatan yang signifikan. "Pada Januari
kami mencatat pendapatan sekitar Rp 1 juta. Tapi pada April, dengan
sistem non tunai, pendapatan meningkat hingga Rp 2,7 hingga Rp 3 juta,
naik hingga 300%," ungkapnya.
Ke
depan, Dishub akan memperluas penerapan sistem non tunai ini ke
berbagai jenis parkir, termasuk bagi sopir truk di kawasan Mayangan
dengan integrasi ke aplikasi e-Toll.
Wali Kota Aminuddin mengapresiasi
langkah ini sebagai representasi kota modern yang memberikan kemudahan,
keamanan, dan efisiensi dalam pelayanan publik. “QRISPY ini menunjukkan
komitmen kami dalam membangun kota berbasis digital. Masyarakat kini
bisa dengan mudah membayar parkir melalui aplikasi seperti OVO, Gopay,
DANA, Bank Jatim, BCA, Mandiri, ShopeePay, LinkAja, dan lainnya,” terang
Aminuddin.
Ia juga menegaskan pentingnya peran
petugas parkir untuk memberikan pelayanan yang prima dan tidak
berkerumun di satu titik. “Ke depan, kenyamanan warga yang beraktivitas
atau berbelanja di kota ini harus dijamin, termasuk keamanan kendaraan
mereka. Petugas harus tersebar dan sigap melayani,” pungkasnya. (dy/uby)