Probolinggo
- Rabu (16/4), Kota Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan,
Pertanian dan Perikanan (DKPPP) menggelar Pelatihan Optimalisasi Alat
dan Mesin Pertanian (Alsintan) Prapanen serta Pembinaan Unit Pelayanan
Jasa Alsintan (UPJA). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendukung
program nasional Swasembada Pangan.
Pelatihan yang digelar di Kantor DKPPP
Kota Probolinggo ini dibuka langsung oleh Wali Kota dr. Aminuddin.
Sebanyak 140 peserta yang terdiri dari ketua kelompok tani, kelompok
wanita tani, komunitas pertanian, UPJA, dan ketua kelompok tani nelayan
andalan turut hadir dalam kegiatan tersebut. Pada kesempatan itu,
bantuan alsintan juga diserahkan secara simbolis kepada lima perwakilan
peserta.
Kepala
DKPPP, Aries Santoso, dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan ini
bertujuan memberikan pemahaman teknis terkait jenis-jenis alat dan mesin
pra tanam, serta meningkatkan kemampuan peserta dalam pengoperasian dan
perawatan alsintan secara tepat guna dan aman.
”Juga mengurangi ketergantungan terhadap
tenaga kerja manual dalam proses pra tanam dan meningkatkan
produktivitas dan daya saing pertanian melalui pemanfaatan teknologi
mekanisasi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aries juga
membawa kabar gembira terkait hasil usulan kegiatan kawasan hortikultura
dan pengolahan hasil panen. Kota Probolinggo mendapatkan dukungan dari
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupa tiga hektar kawasan budidaya
bawang merah, dua unit kendaraan tossa roda tiga, dan dua unit mesin
spinner pengolahan bawang merah, yang didanai dari DPA SKPD Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim.
Wali
Kota dr. Aminuddin memberikan apresiasi tinggi atas dukungan tersebut,
sembari menegaskan pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas utama
bangsa. Ia mengaitkan hal ini dengan Asta Cita Presiden Prabowo, yakni
menjadikan ketahanan pangan sebagai pilar utama kekuatan pertahanan
nasional.
”Kita tahu ketahanan nasional itu adalah
ketahanan pangan, barulah ketahanan-ketahanan yang lain. Kita ada
TNI-Polri, kita ada ketahanan semesta, tapi tanpa ketahanan pangan kita
itu bukan apa-apa. Banyak sudah negara-negara yang punya kekuatan,
tentara yang begitu kuat tetapi begitu ketahanan pangannya tidak kuat,
runtuhlah negara itu. Kita ambil contoh jamannya Aleksander Agung, waktu
perjalanan ke Rusia kehabisan pangan di negaranya runtuh Kerajaan
Yunani. Demikian dengan Romawi, termasuk dalam Perang Dunia kedua Jerman
kalah waktu penyerangan ke Rusia disebabkan itu karena kekurangan
pasokan pangan,” tegas Aminuddin dalam sambutannya.
Menurut Aminuddin, Kota Probolinggo
memiliki potensi besar di sektor pertanian, dengan lahan pertanian
seluas 2.365 hektare yang tersebar di berbagai kecamatan. Ia menegaskan
bahwa lahan ini merupakan aset berharga yang harus dikelola secara
optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Masih
ada sekitar 14 ribu unit alsintan di pusat yang bisa kita ajukan. Ke
depan, insyaallah kita akan usahakan terus meminta alsintan, sehingga
tadi yang rata-rata masa panen kita dua kali setahun, insyaallah dengan
tambahan bantuan alsinta, panen menjadi tiga kali setahun. Produksi
pangan kita bisa meningkat menjadi 30%,” ucapnya dengan optimis.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Wali
Kota Ina Dwi Lestari, Sekda Ninik Ira Wibawati, Staf Ahli Bidang
Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Slamet Swantoro, Asisten Pembangunan
Wawan Sogyantono, kepala perangkat daerah terkait, serta para camat.
Kegiatan ditutup dengan peninjauan
sejumlah bantuan alsintan yang bersumber dari APBN, yaitu 14 unit pompa
air, 2 unit traktor roda dua, 1 unit traktor roda empat, dan 2 unit
handsprayer elektrik. (dy/uby)