Kanigaran –
Untuk pertama kalinya, Penjabat Wali Kota M. Taufik Kurniawan
mempertemukan pasangan kepala daerah terpilih dengan para pejabat
pemkot. Senin siang (13/1) mereka berkumpul di Command Center untuk
membahas sinkronisasi program prioritas tahun 2025. Sebelum rapat
koordinasi tersebut dilakukan, Pj Taufik yang didampingi Sekda Kota
Ninik Ira Wibawati mempersilakan masing-masing pejabat eselon II ini
memperkenalkan diri.
“Sebelum kita gelar koordinasi dan
sinkronisasi dengan program wali kota terpilih, silakan bapak dan ibu
perkenalan terlebih dulu di depan Bapak dr Aminuddin dan Ibu Ina Dwi
Lestari. Karena proses transisi ini harus segera dipersiapkan dalam
waktu yang singkat,”ujar Taufik mengawali perbincangan.
Kontan saja perkenalan singkat
dilakukan, mulai dari para asisten, staf ahli, kepala perangkat daerah
serta camat se kota menyebutkan nama dan instansinya. Kemudian Pj
Taufik menunjukkan program prioritas yang tersambung dengan janji
kampanye wali kota terpilih.
“Untuk
program 100 hari wali kota terpilih sudah kita bahas agar bisa sinkron
dengan program yang sudah ada. Mengingat tatanan APBD kita sudah
terbentuk, contohnya terkait kartu amanah yang menjadi prioritas, maka
harus disinkronkan dengan kartu pendalungan yang sudah ada saat ini.
Termasuk dana kelurahan, kita masih menunggu juknis dari
Kemendagri,”urainya.
Selain itu Pj Taufik juga mengingatkan
program prioritas tersebut harus selaras dengan Asta Cita Presiden
Prabowo. Khususnya terkait ketahanan pangan, semua muaranya menuju
produktifitas. Termasuk menyampaikan aspirasi anggota legislatif yang
meminta tambahan anggaran untuk program Pokok-pokok Pikiran (Pokir).
“Intinya, ini adalah awal untuk membuka
jalur komunikasi dengan seluruh perangkat daerah yang ada. Termasuk
dengan camat dan lurah, silakan Pak dokter bisa menjadwal untuk bisa
safari ke kantornya masing-masing. Dengan begitu bisa koordinasi teknis
pembahasan program prioritasnya, serta untuk meminimalisir isu negatif
dan liar. Karena itu kita fasilitasi secara kedinasan,”imbuhnya.
Sementara itu, dr Aminuddin menuturkan
jika ke depan harus lebih cepat memanfaatkan waktu sehingga saat
transisi kepemimpinan tidak kaget. “Mari kita fokus proses ke depan
seperti apa, karena nanti saya yang jadi bapaknya. Dan yang hadir ini
adalah anak-anak saya, yang akan berjuang mendukung langkah bapaknya.
Jangan jadi anak durhaka, supaya tidak terjadi seperti kisah Malin
Kundang yang dikutuk jadi batu,”ujarnya yang disambut tawa bersama.
Ia
melihat potensi yang ada di pemkot, memiliki SDM berkualitas sehingga
bisa bekerja secara profesional mendukung kinerjanya nanti. “Ini adalah
modal dasar proses pembangunan ke depan, mari kita bentuk team work yang
kuat, optimalkan potensi yang ada serta jalin komunikasi dengan baik.
Karena 12 program prioritas saya semuanya mengacu pada Asta Cita
Presiden Prabowo. Goal kami berdua adalah pengentasan
kemiskinan,”tegasnya.
Aminuddin juga membahas tentang 100 hari
pertamanya yang akan berkantor di kelurahan secara bergantian. Termasuk
bagaimana pemberdayaan UMKM, pengelolaan sampah dan Probolinggo
bersolek. Karena itu bagian dari faktor pendukung 100 event, dalam upaya
mendongkrak pariwisata. Targetnya minimal masing-masing kecamatan 20
event bahkan bisa lebih.
“Kita harus meletakkan standar yang
kelas dan berkualitas pekerjaannya. APBD harus dikelola secara baik,
manajemen fiskal bernilai ekonomis. Jangan lagi ada proyek yang tidak
bernilai ekonomis, sehingga membebani APBD. Musuh kita hanya waktu, agar
tidak tertinggal jauh dengan daerah lain. Terkait Pokir, saya ikut
kebijakan yang telah dilaksanakan dengan pertimbangan kemampuan APBD. Ke
depan kita atur teknis pola standartisasi terkait Pokir agar terarah
dan tepat sasaran,” pungkasnya.
Hal
senada juga diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Terpilih Ina Dwi Lestari.
Ia berterima kasih dan mengapresiasi pemkot yang sudah memfasilitasi
pertemuan tersebut. Mereka berdua sepakat untuk membahas sinkronisasi
lanjutan secara teknis, sehingga mempercepat langkah mereka dalam
mewujudkan visi misinya.
Banyak hal yang dibahas dalampertemuan
itu, mulai dari rencana mutasi untuk mengisi kekosongan jabatan Pratama,
rencana berkeliling ke sekolah, memperluas investasi serta kalender
pariwisata.
Selanjutnya, mereka sempat berkeliling
melihat ruang kerja sekda dan para asisten dan staf ahli, termasuk ruang
kerja wakil wali kota yang kosong. (yul/pin)