KEDOPOK –
Sungai Legundi di Jalan Prof Hamka, Kota Probolinggo menjadi lokasi
aksi gotong royong bersih-bersih sungai dalam peringatan World Clean Up
Day (WCD), Sabtu (20/9). Kegiatan itu diinisiasi oleh Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Jatim, dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Aksi tersebut juga melibatkan seluruh
unsur pimpinan di Pemprov Jatim, Pemkot Probolinggo, pramuka, hingga
relawan pecinta lingkungan. Diawali apel yang dipimpin Gubernur
Khofifah, WCD di Kota Probolinggo juga diwarnai penyerahan bantuan bak
sampah, penanaman pohon, bersih sungai dan pasar murah.
Menurut Gubernur Jatim, WCD 2025 bukan
hanya sebagai peringatan semata, melainkan momentum penting untuk
merefleksikan tanggung jawab individu dan kolektif terhadap kepedulian
lingkungan, terutama persoalan sampah.
"Seluruh
dunia menyadari pentingnya pengelolaan sampah, pada akhirnya setiap
sampah yang kita angkat ini adalah aksi nyata untuk masa depan bebas
sampah 2029. Masing-masing Provinsi mem-breakdown daerah di
kota/kabupaten menuju daerah yang bersih bebas sampah" tuturnya.
Lebih lanjut Khofiah menjelaskan,
pencapaian tersebut hanya bisa diwujudkan bila ada kerja sama yang solid
dari berbagai pihak, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota,
hingga masyarakat di tingkat bawah.
"Nah, bagaimana bersama kita memasukan
ini Bapak Wali Kota-Ibu Wakil Wali Kota didalam RPJMD kita, supaya
terukur Kota Probolinggo 100% sampahnya terkekola di 2029. Maka kita
ukur betul target nasional pada tahun 2026 harus 60%, 2027 meningkat
70%, 2028 mencapai 80% ini yang harus kita bangun kebersamaan, bangun
sinergi, bangun kolaborasi, tidak akan mungkin bisa kita capai tanpa
kolaborasi semua institusi serta semua elemen masyarakat menuju
Indonesia bersih dan 100% sampah terkelola," tegasnya.
Senada
dengan itu, Wali Kota dr. Aminuddin menegaskan bahwa kegiatan ini
merupakan bentuk komitmen Pemkot Probolinggo bersama Pemprov dalam
mendukung perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang bersih dan
nyaman. Dirinya juga menyebutkan, mitigasi bencana khususnya banjir
merupakan prioritas utama yang diperhatikan oleh Pemkot Probolinggo.
Menurutnya, WCD 2025 ini merupakan aksi
lanjutan yang diharapkan seluruh dunia terutama pada persoalan
lingkungan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi zero plastic waste.
"Hal ini sejalan dengan program kami
Probolinggo Bersolek dan bebas banjir. Dari awal kami sudah melakukan
analisa, dan 80% penyebab banjir dari akumulasi sampah bawaan daerah
lain,” imbuh Dokter Amin.
Sejumlah strategi yang dilakukan Pemkot
Probolinggo melalui aksi Gotku Resik, bantuan tossa sampah serta
pembinaan bank sampah di setiap RW, 90% drainase di Kota Probolinggo ini
sudah dilakukan revitalisasi.
Lakukan Uji Lab Sebelum dan Sesudah Clean Up
Wali
Kota Probolinggo dr. Aminuddin juga melaporkan, sebelum dilakukannya
clean up sungai pihaknya telah melakukan uji laboratorium, sehingga akan
terdeteksi sebelum dan sesudah dari aksi clean up.
"Sebelum sungai ini dibersihkan untuk
mengetahui kadar mikroplastik, di Sungai Legundi tercatat 58,5 partikel
per liter dengan parameter pH 7,26. Biasanya setelah pembersihan kadar
itu akan menurun. Kami akan lakukan cek ulang setelah dibersihkan. Dan
Kota Probolinggo menjadi satu-satunya daerah di Jawa Timur yang
pelaksanaan clean up dengan pendahuluan uji lab, cara ini kami lalukan
agar hasil penanganan sampah dapat terukur dengan jelas," bebernya.
Dokter Aminuddin juga optimis target
nasional penanganan sampah bisa dicapai lebih cepat dengan sinergitas
dan kolaborasi dengan semua pihak. Mengingat aliran Sungai Legundi dari
wilayah kabupaten, dan hampir 60% anak sungai lainnya melewati kawasan
Kota Probolinggo. Untuk clean up sungai lainnya telah ditangani melalui
aksi bersih-bersih berkelanjutan.
Sementara
itu, Plt Kepala DLH Provinsi Jatim, Nurcholis dalam laporannya
mengatakan, kegiatan World Clean Up Day juga dilaksanakan di seluruh
daerah, dan pada kesempatan yang sama dilaksanakan serentak kerja bakti
membersihkan sampah.
"Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 650
orang, terdiri dari PD Pemprov Jatim, PD Pemkot Probolinggo, mitra dan
relawan lingkungan Kota Probolinggo, Anggota Korps Marinir dan Yon Zipur
10, Muslimat NU, pelajar, Pramuka, akademisi serta masyarakat sekitar,"
ucapnya.
Sungai Legundi dipilih sebagai lokasi
utama WCD 2025 Jatim karena memiliki catatan banjir yang pernah merendam
permukiman warga. Dengan pembersihan ini, diharapkan fungsi sungai
kembali normal sekaligus mengurangi risiko bencana serupa. (Dev/fa)