WONOASIH -
Dua pos jaga dan palang pintu baru pada perlintasan sebidang kereta api
di Kota Probolinggo resmi dioperasikan. Pos tersebut berada di JPL 07
Jalan Amir Hamzah dan JPL 10 Jalan Sunan Drajat. Operasional hari
pertama prasarana ini disaksikan langsung oleh Wali Kota Probolinggo dr.
Aminuddin, didampingi perwakilan anggota Forkopimda, perwakilan PT KAI
(Persero) DAOP 9 Jember, PT Jasa Raharja, serta instansi terkait, Senin
(24/3) pagi di JPL 10 Kelurahan Kedungasem.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Aminuddin
menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah berswadaya
menjaga perlintasan kereta api selama ini. Menurutnya, keberadaan pos
jaga dan palang pintu ini merupakan bagian dari pembangunan
berkelanjutan di bidang keselamatan transportasi.
“Bersama-sama dalam rangka peresmian
palang pintu kereta api dan ini merupakan tahapan pembangunan
berkelanjutan dari pemerintah, baik provinsi maupun Kota Probolinggo
dalam menjaga keselamatan rakyat, tentu kita ke depan berharap bahwa
keselamatan yang ada di sini bisa kita jaga dengan adanya palang pintu
kereta api ini,” jelasnya.
Khusus
bagi petugas relawan yang sebelumnya menjaga perlintasan, wali kota
memberikan penghargaan atas dedikasinya. Dirinya berharap semangat
pengabdian yang ditunjukkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat
luas.
“Terima kasih Pak ya atas dedikasi Bapak
selama ini, dan mudah-mudahan dedikasi yang sudah diberikan oleh Pak
Rusdi ini menjadi contoh bagi kita semua dalam bidang kita
masing-masing,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan
Agus Efendi, menjelaskan bahwa dua pos jaga dan palang pintu ini
melengkapi prasarana pendukung di 20 titik perlintasan yang dikelola
oleh Pemerintah Kota Probolinggo dan PT KAI (Persero).
“Di Kota Probolinggo ini ada 20 titik
perlintasan, 6 dikelola oleh DAOP 9 atau PT KAI, yang 7 titik dengan
yang baru 2 ini dikelola oleh Pemerintah Kota Probolinggo dalam hal ini
Dinas Perhubungan, yang 3 lainnya ditutup karena tidak sesuai dengan
regulasi keberadaan pos, kami masih punya pekerjaan rumah 4 titik, itu
ada di depan Kelurahan Pilang, di Gang Gayam, di Masjid Tiban dan Pos
Ketapang,” beber Agus.
Petugas
relawan penjaga perlintasan, Rusdi Tahir mengungkapkan bahwa dirinya
telah menjaga perlintasan ini sejak Tahun 2010. Ia memulai rutinitasnya
sejak pukul 06.30 pagi, khususnya saat anak-anak berangkat ke sekolah.
“Saya menjaga sendiri, dari jam anak sekolah masuk, setengah 7 sudah standby disini,” terang Rusdi yang saat ini berusia 80 tahun itu.
Seorang warga yang tinggal di sekitar
lokasi pos jaga, Cung Wijaya merasa lega dengan keberadaan petugas di
perlintasan tersebut. Meskipun tidak pernah terjadi kecelakaan,
menurutnya, kehadiran pos jaga sangat penting mengingat semakin
meningkatnya volume lalu lintas di perlintasan tersebut. “Tambah enak,
kan jalan-nya mulai ramai, banyak orang yang lewat, orang ke pasar, ke
sekolah, ini sudah bagus, mantap,” katanya.
Agenda peresmian dilanjutkan dengan
penutupan palang pintu secara simbolis bersamaan dengan melintasnya
rangkaian Kereta Api Tawang Alun. Setelah itu, wali kota meninjau
fasilitas pos jaga serta menyapa masyarakat setempat. (dp/pin)