MAYANGAN
– Menapaki perjalanan 100 hari kepemimpinan Wali Kota Probolinggo dr
Aminuddin dan Wawali Ina Dwi Lestari, berhasil mencatatkan Kota
Probolinggo di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Kota Siaga
Kelompok Donor Darah Terbanyak. Pencatatan rekor ini satu-satunya di
Jawa Timur, bahkan di Indonesia.
Pencatatan rekor ditandai dengan
penyerahan medali dan piagam oleh Ketua MURI Semarang Ari Andriani
kepada pemrakarsa Wali Kota dr Aminuddin dan penyelenggara Ketua PMI
Kota Probolinggo Mega Guntara, Jumat (23/5) di Alun-alun Kota
Probolinggo.
Apresiasi MURI kepada Pemerintah Kota
Probolinggo, PMI dan Kelompok Donor Darah ini setelah dimulainya
perjanjian dengan 432 kelompok pendonor. Yang terbagi menjadi 177
kelompok donor darah unsur kesehatan dan perangkat daerah; 137 kelompok
unsur pendidikan; 118 kelompok unsur ormas dan perusahaan.
Ketua
MURI Semarang Ari Andriani mengingatkan apa yang disampaikan Ketua Umum
MURI, Jaya Suprana bahwa dibalik rekor MURI tersirat kisah perjuangan
manusia menciptakan karsa dan karya di bidangnya masing-masing.
“Pemerintah Kota Probolinggo memberikan
upaya menjamin ketersediaan stok darah serta bentuk kepedulian sosial
kemanusiaan dalam kontribusi penyelamatan nyawa dan kualitas hidup. Kota
Probolinggo sebagai Kota Siaga Kelompok Donor Darah resmi tercatat di
Museum Rekor Dunia Indonesia,” tegas Ari.
Sementara itu, Wali Kota dr Aminuddin
menceritakan bahwa mencatatkan rekor Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga
Kelompok Donor Darah terinspirasi dari Kampung Dora di Kelurahan
Triwung Lor, Kecamatan Kademangan. Ditambah ia dan Wawali Ina adalah
pendonor aktif di kantor PMI setempat.
Munculah keinginan menjadikan kota ini
sebagai Kota Donor Darah. “Gayung bersambut, ternyata banyak sekali
masyarakat yang tergabung dalam kelompok donor darah. Ada 432 kelompok
yang ada di Kota Probolinggo. Setelah berkoordinasi dengan PMI Provinsi
Jawa Timur, kita kerja sama dengan kelompok donor darah, dan jadilah
Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga Kelompok Donor Darah pertama di
Indonesia,” ungkap dr Aminuddin bersemangat.
Wali
kota mendorong partisipasi aktif semua elemen masyarakat dalam kegiatan
donor darah, baik melalui edukasi, kampanye, maupun fasilitasi layanan;
Memperkuat kemitraan lintas sektor, baik pemerintah, lembaga
pendidikan, komunitas, dan dunia usaha, dalam mendukung kegiatan donor
darah; Mendukung penuh inovasi layanan donor darah, termasuk pemanfaatan
teknologi dan mobilisasi armada Bus Donor Darah, untuk menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
“Artinya, kota ini siap kapan saja.
Semua kelompok donor darah menyumbangkan darahnya. Kapan pun darah
dibutuhkan bisa mendonorkan darah. Alhamdulillah ini kota pertama yang
mencanangkan kota sebagai Kota Siaga Kelompok Donor Daerah. Semakin
meluas di Indonesia, maka tidak kesulitan jika ada kasus emergency yang
membutuhkan darah,” imbuh dr Amin.
Wali kota berharap, dengan pencanangan
Kota Siaga Kelompok Donor Darah, maka kekurangan daerah teratasi
sehingga tidak ada masalah kekurangan darah. “Apalagi kita (wilayah
kota) tempat perlintasan, ada jalan tol, kasus emergency yang
membutuhkan darah bisa tertangani dengan cepat,” tegasnya. (fa/pin)