KANIGARAN - Masih dari agenda High Level Meeting
(HLM) TPID Kota Probolinggo di Puri Manggala Bhakti Kamis (13/3) siang,
Ketua Pelaksana Harian (Plh) TPID Kota Probolinggo yang juga Sekda Kota
drg. Ninik Ira Wibawati jabarkan implementasi konkret Strategi 4K di
Kota Probolinggo, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan,
kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Sesuai arahan Kemendagri tentang
Pengendalian Inflasi yang harus dilaksanakan di pemerintah daerah, Ninik
mengungkapkan sedikitnya ada 6 langkah konkret yang harus dilaksanakan.
Antara lain melaksanakan operasi pasar murah, sidak ke pasar dan
distributor, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran
pasokan. Serta melalui Gerakan Masyarakat Tanam Cabe (Germas Tancab). "Dalam hal ini Germas Tancab yang sudah dilaksanakan di masing-masing kantor dan pekarangan rumah," katanya.
Sekda
Ninik menjelaskan bahwa dalam implementasi strategi 4K oleh TPID Kota
Probolinggo, salah satu langkah yang telah dilakukan adalah
mengintensifkan pemantauan harga komoditas pangan utama agar tetap
terjangkau. Selain itu, pihaknya juga memastikan ketersediaan pasokan di
gudang, pasar tradisional, dan ritel modern tetap aman.
“Empat K selanjutnya, memastikan
kelancaran distribusi pasokan pangan termasuk memantau wilayah rawan
kemacetan yang dapat mengganggu perjalanan kendaraan yang mengangkut
komoditas pangan bersama Polres dan Dinas perhubungan,” terang Ninik.
Terakhir, melakukan komunikasi efektif
dengan masyarakat secara transparan terkait ketersediaan pasokan.
“Termasuk menghimbau masyarakat untuk melakukan konsumsi secara wajar
dan bijak berbelanja,” ujarnya.
Meskipun tingkat inflasi di Kota
Probolinggo pada Triwulan I tahun 2025 ini dapat dikendalikan, namun
TPID Kota Probolinggo juga perlu mewaspadai tekanan inflasi dampak
permintaan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menyambut Hari Raya
Idul Fitri tahun 2025.
“Walau akan ada peningkatan inflasi,
kami berharap ketersediaan pasokan pada Hari Besar Keagamaan Nasional
(HBKN) menyambut Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 di Kota Probolinggo
tetap terjaga dan inflasi dapat menjadi pendorong kesejahteraan produsen
di Kota Probolinggo,” harap Ninik. (es/dp)