KADEMANGAN –
Sebanyak 42 perusahaan berpartisipasi dalam Job Fair Inklusi Tahun 2025
yang digelar Rabu (2/7) pagi di Kantor Balai Latihan Kerja (BLK), Jalan
Brantas. Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga
Kerja Kota Probolinggo ini secara resmi dibuka oleh Wali Kota
Probolinggo dr. Aminuddin. Tercatat, sebanyak 2.000 pencari kerja turut
ambil bagian dalam agenda tersebut.
Menurut Wali Kota dr. Aminuddin, agenda
job fair ini merupakan salah satu langkah pemkot untuk menekan angka
pengangguran di Kota Probolinggo. Tahun ini, dirinya menargetkan
setidaknya kurang lebih 1.000 pengangguran dapat terserap ke dunia
kerja.
“Kami
berkomitmen Saya dan Ibu Wakil untuk menurunkan sekitar 300%, artinya
apa? artinya kita ingin menurunkan lebih kurang 1.000 orang ya dari
biasanya cuma 200-300 biasanya turun. Ini kita naikkan target dari Dinas
Tenaga Kerja,” tegas wali kota.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas
dukungan para perusahaan yang telah membuka lowongan kerja dalam
kegiatan ini. Wali kota menegaskan bahwa Job Fair Inklusi akan digelar
secara rutin sebagai bagian dari komitmen pemkot dalam mewujudkan Kota
Probolinggo sebagai kota inklusif.
“Job fair ini akan kita terus lakukan ya
dan ini Job Fair Inklusi karena Kota Probolinggo menjadi kota yang
inklusi di semua program, baik itu pendidikan, baik itu pekerjaan, baik
itu fasilitasi-fasilitasi akan kita mulai terapkan yang mendukung
inklusi,” pesan dr. Amin.
Yang membedakan job fair kali ini adalah
pendekatannya yang inklusif. Yakni dengan membuka peluang kerja bagi
pelamar kerja penyandang disabilitas. Tercatat tujuh perusahaan
menyediakan 28 posisi kerja inklusi. Diantaranya, PT Eratex Djaja
membuka lowongan operator menjahit, PT Midi Utama Indonesia Tbk membuka
posisi store crew, Perumdam Bayuangga membuka posisi programmer, FIF
Group membuka posisi admin, PT Adira Dinamika Multi Finance membuka
posisi sales, PT Sumber Alfaria Trijaya membuka store crew dan PT
Permodalan Nasional Madani membuka posisi staf operasional.
“Job
Fair Inklusi ini menyediakan kesempatan kerja bagi semua pencari kerja
termasuk penyandang disabilitas. Ini sebagai wujud implementasi dari
Perda Kota Probolinggo Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penghormatan,
Perlindungan, dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas." terang
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Budiono Wirawan.
“Yang berpartisipasi dalam kegiatan Job
Fair kali ini sebanyak 42 perusahaan. Kemudian yang membuka lowongan
kerja khusus disabilitas sebanyak 7 perusahaan. Dari 42 perusahaan
tersebut tersedia 991 lapangan pekerjaan, 28 loker di antaranya ini
disediakan untuk teman-teman dari penyandang disabilitas," tambah
Budiono.
Salah satu perusahaan yang membuka
lowongan bagi penyandang disabilitas adalah PT Eratex Djaja. Menurut
perwakilan HRD, Agus Zainal Arifin, perusahaan garmen tersebut
menawarkan posisi bagi pelamar disabilitas sebagai bentuk dukungan
terhadap program Pemerintah Kota Probolinggo. Tahun ini, mereka
menargetkan lima orang disabilitas dapat bergabung sebagai karyawan
baru.
“Sejauh
ini yang ada dalam gambaran kita setidaknya ada lima orang mungkin yang
bisa kita berikan kesempatan, tapi kita nanti melihat potensi-potensi
ataupun kesempatan yang ada,” jelas Agus.
Dari 16 pencari kerja disabilitas yang
hadir di Job Fair Inklusi, salah satunya adalah Rita, penyandang
disabilitas rungu yang berencana melamar kerja ke PT Eratex Djaja.
Lulusan SMA SLB ini datang didampingi kakaknya untuk menyerahkan dokumen
kelengkapan yang dibutuhkan. “Mudah-mudahan diterima,” harap Rita.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota
Probolinggo juga meresmikan Kantor Sekretariat Unit Layanan Disabilitas
(ULD) Ketenagakerjaan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota
Probolinggo. (dp/pin)