Kanigaran—
Dinas PUPR Perkim Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Proyek
Preservasi Jalan Soekarno Hatta – Panglima Sudirman sebagai bentuk
realisasi reward dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) senilai Rp 40 miliar. Proyek strategis ini akan dikerjakan selama
99 hari, dimulai sejak 24 September 2025 dan ditargetkan rampung pada
31 Desember 2025 mendatang.
Pelaksanaan proyek dilakukan oleh PT Tri
Jaya Cipta Makmur Lamongan sebagai kontraktor pelaksana. Acara
sosialisasi yang berlangsung di Command Center itu dihadiri oleh Wali
Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Pj
Sekda Rey Soewigtyo, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Aries Santoso,
Kepala Dinas PUPR Setyorini Sayekti, Kepala DLH Retno Wandansari, serta
perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa
Timur–Bali, Satker PPK 1.1 Provinsi Jawa Timur, Aldiansyah dan
Kontraktor Pelaksana.
Dalam
paparannya, Aldiansyah menjelaskan secara teknis tahapan pelaksanaan
proyek, mulai dari rekayasa lalu lintas, pengerjaan bertahap, hingga
pengawasan mutu. Ia berharap Pemerintah Kota Probolinggo dapat
memberikan dukungan penuh agar pelaksanaan berjalan lancar, aman, dan
tidak mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin
menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Kementerian PUPR atas
hadiah yang diberikan sebagai Juara 1 Tingkat Nasional dalam Lomba
Kinerja Bidang Kebinamargaan tahun 2024 lalu. Ia menilai proyek ini
merupakan bagian penting dalam mewujudkan program “Probolinggo
Bersolek”, yaitu penataan wajah kota yang lebih tertib, nyaman dan
berdaya saing.
“Ini
bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bentuk kepercayaan pusat
terhadap kota kita. Jalan ini menjadi urat nadi mobilitas dan
perekonomian. Mari kita kawal bersama agar pekerjaan ini selesai tepat
waktu dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Wali Kota
Aminuddin.
Ia juga meminta masukan dan sinergi dari
berbagai pihak yang terlibat dalam proses preservasi jalan, mulai dari
PLN, PUDAM, Satlantas, Dishub, DLH, provider telekomunikasi, camat
hingga masyarakat terdampak. Wali kota mendorong semua pihak untuk
melakukan survei teknis lapangan secara matang agar pekerjaan berjalan
optimal tanpa menimbulkan permasalahan baru.
“Kami ingin proses ini kolaboratif.
Setiap instansi dan masyarakat punya peran penting. Dengan komunikasi
dan koordinasi yang baik, kita pastikan proyek ini berjalan lancar,
tidak mengganggu aktivitas warga, dan hasilnya bisa dinikmati bersama,”
imbuhnya.
Proyek preservasi jalan utama ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas jaringan jalan perkotaan,
memperlancar arus transportasi, serta mendukung aktifitas ekonomi.
(yul/pin)