STAIRO Resmi Berdiri di Kota Probolinggo, Wali Kota Harap Jumlah Sarjana Meningkat
Kota Probolinggo kini memiliki perguruan tinggi baru, yakni Sekolah Tinggi Agama Islam Roudlotut Tholibin (STAIRO) Probolinggo. Peresmian STAIRO digelar Sabtu (13/9) siang di kampus setempat, Jalan Prof. Hamka, Kelurahan Kademangan, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin.
KADEMANGAN – Kota
Probolinggo kini memiliki perguruan tinggi baru, yakni Sekolah Tinggi
Agama Islam Roudlotut Tholibin (STAIRO) Probolinggo. Peresmian STAIRO
digelar Sabtu (13/9) siang di kampus setempat, Jalan Prof. Hamka,
Kelurahan Kademangan, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo
dr. Aminuddin.
Wali kota berharap kehadiran STAIRO dapat meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi dari warga Kota Probolinggo.
“Dan bisa memberikan cahaya pendidikan
di Kota Probolinggo ini sehingga yang namanya angka kelulusan dari
sarjana di Kota Probolinggo atau S1 dan sederajat ini makin meningkat.
Memang harapan nanti di 5 tahun ini paling tidak di angka 70% bahwa
masyarakat Kota Probolinggo merupakan lulusan sarjana,” harapnya
Berdirinya
STAIRO juga dinilai sejalan dengan arah pembangunan yang digagas
dirinya bersama Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari. Salah satunya menjaga
manajemen finansial dengan cara memperkuat ekonomi daerah, termasuk
melalui pendirian perguruan tinggi yang diyakini mampu mendorong
lahirnya ekonomi baru.
“Artinya segala potensi ekonomi yang ada
di Probolinggo bagaimana bisa kita kelola sehingga tidak keluar ke
wilayah lain. Satu strategi yang paling baik dalam proses untuk mencegah
bahwa calon mahasiswa di Kota Probolinggo lari keluar yaitu dengan
pendirian sekolah tinggi atau universitas. Sudah tepat sekali apa yang
telah dilakukan oleh STAIRO Probolinggo dalam proses menunjang
pembangunan di Kota Probolinggo,” jelas wali kota.
Ketua STAIRO, KH Abdul Malik,
menyampaikan rasa syukur atas berdirinya sekolah tinggi ini sebagai
bagian dari pengembangan agama Islam dan sumber daya manusia di Kota
Probolinggo. Menurutnya, gagasan pendirian STAIRO sudah muncul sejak
lama dan mulai diinisiasi sejak tahun 2021.
“Nah,
baru kemarin tahun 2021-2022 kita serius untuk mengimplementasi apa
yang menjadi mimpi dan Alhamdulillah dengan proses tertatih-tatih. Betul
kata Pak Wali, prosesnya tidak gampang. Prosesnya butuh effort yang
luar biasa, butuh energi yang luar biasa,” bebernya.
Abdul Malik juga berkeinginan STAIRO
dapat menjadi alternatif lembaga pendidikan lanjutan bagi masyarakat di
wilayah Kota Probolinggo. “Nanti harus menjadi tempat alternatif atau
tempat lain atau salah satu tempat andalan untuk bisa menangkap,
meng-cover teman-teman yang belum sempat kuliah itu,” inginnya.
Pada tahap awal, STAIRO membuka dua
program studi, yaitu Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Manajemen Pendidikan
Islam (MPI), dengan jumlah 53 mahasiswa baru. Acara peresmian
dilanjutkan dengan penyerahan Surat Keputusan Menteri Agama tentang izin
pendirian STAIRO oleh perwakilan Kopertais Wilayah IV Surabaya kepada
Ketua STAIRO.
Prosesi berlanjut dengan pemasangan jas
almamater secara simbolis kepada mahasiswa baru serta penyampaian kuliah
umum oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Prof. Akh. Muzakki. (dp/pin)