MAYANGAN –
Kemeriahan gelaran Semipro (Seminggu di Probolinggo) 2025 terus
berlanjut hingga hari ketujuh, Rabu (2/7). Ribuan warga dari berbagai
penjuru Kota Probolinggo dan sekitarnya memadati kawasan Alun-Alun
menikmati malam penuh hiburan, kuliner, dan wahana permainan seru
lainnya.
Malam itu, panggung utama diramaikan
pertunjukan bertajuk “Kampung Kreasi Talent Show”, yang menampilkan
kreativitas anak-anak muda Probolinggo. Ditemui di sela acara, selaku
event organizer Elok Hanifah menjelaskan bahwa Semipro tahun ini memang
difokuskan sebagai ruang ekspresi bagi generasi muda.
“Semipro
tahun 2025 ini kami lebih memfokuskan pada anak muda dengan memberikan
mereka ruang untuk bisa berkarya, berinovasi dan berkreasi, tentunya
dengan tetap mempertahankan kebudayaan lokal. Kami mencoba
mengkolaborasikan budaya yang ada dengan gaya anak masa kini, agar lebih
mudah menyentuh kaum muda,” ujarnya.
Mengusung tema “Mendorong Kreativitas
Kearifan Lokal dan Daya Saing Ekonomi Berkelanjutan: Berkarya untuk Kota
Probolinggo Naik Level”, Elok menegaskan pentingnya mengangkat budaya
lokal sebagai inspirasi dalam bidang seni, kuliner, kerajinan hingga
pariwisata.
“Kami berharap generasi muda tidak
kehilangan jati diri sebagai anak bangsa, dan mampu mengemas ulang
warisan budaya seperti seni, musik, bahasa, atau kuliner dengan cara
yang kreatif dan relevan dengan zaman agar tetap hidup dan diminati,”
pungkasnya.
Malam itu, berbagai pertunjukan
menghiasi panggung, mulai dari penampilan band SMP 5 Go Stars, unjuk
bakat hingga fashion show daur ulang dari komunitas Mas Darling
(Masyarakat Sadar Lingkungan) RT 06 RW 08 Kelurahan Sumber Taman,
sebagai dukungan program “Probolinggo Bersolek”. Sebagai penutup,
kolaborasi Mala Sonata dan Aran Elektone sukses menghibur penonton.
Semipro
bukan sekadar pesta rakyat. Pemerintah Kota Probolinggo juga
menyediakan berbagai layanan publik, termasuk fasilitas pelayanan
kesehatan gratis dari Dinas Kesehatan PPKB. Malam itu, Puskesmas
Ketapang hadir dengan tim yang dipimpin oleh dr. Kukuh.
“Pelayanan kesehatan ini hadir untuk
memberikan akses kesehatan secara gratis sebagai bentuk kepedulian
Pemkot kepada masyarakat melalui pemeriksaan rutin, sehingga nanti dapat
ditemukan faktor risiko atau gejala awal penyakit dan bisa dicegah
sebelum berkembang lebih lanjut,” jelas dr. Kukuh.
Layanan ini terbuka bagi siapa pun tanpa
memandang domisili. Pengunjung cukup menunjukkan KTP untuk dapat
memanfaatkan layanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan dasar seperti
timbang badan, tinggi badan, lingkar pinggang, tekanan darah, serta tes
laboratorium seperti gula darah, kolesterol, trigliserida, dan asam
urat.
“Harapannya, pengunjung bisa
memanfaatkan layanan ini untuk memantau kondisi kesehatannya secara
berkala,” tambahnya. Pelayanan kesehatan berlangsung hingga 4 Juli,
dibuka setiap pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.
Gelaran
Semipro juga membawa berkah ekonomi, terutama bagi para pelaku UMKM.
Salah satunya Fatimah (38), pedagang gulali asal Mentor, yang mengaku
selalu ikut berjualan di Semipro setiap tahunnya. “Alhamdulillah, di
Semipro ini jualan saya laku keras. Pendapatan di sini lebih banyak
dibanding jualan di tempat biasa,” ujarnya.
Tidak hanya Fatimah, pedagang jajanan
yang biasa mangkal di sekolah pun terbantu dengan berjualan di
Alun-alun. Katanya, Semipro bisa mengganti pendapatan hariannya meski
sekolah sedang libur panjang.
Sementara itu, Farida, pengunjung asal
Mayangan yang datang bersama keluarganya, mengaku menikmati momen
berburu kuliner tradisional di tengah acara. “Saya dan keluarga senang
dengan jajanan tradisional. Semipro ini jadi kesempatan untuk menikmati
makanan yang mulai langka,” ucapnya.
Dengan menggabungkan seni, budaya,
pelayanan publik, dan ekonomi kerakyatan, Semipro 2025 benar-benar
menjadi ajang yang merangkul semua kalangan dan memajukan Kota
Probolinggo secara inklusif dan berkelanjutan. (vv/fa)