KANIGARAN –
Puncak kemeriahan Cokro Fair 2025 pada Sabtu (30/8) malam, juga
diwarnai Final Lomba Menyanyi Tunggal bertajuk Simponi Kanigaran sukses
digelar oleh Pokmas Sriti Mandiri sebagai bagian dari rangkaian HUT
ke-80 RI.
Acara ini dihadiri Lurah Kanigaran Dwi
Arianto, Ketua DPD LPM Kota Probolinggo Heri Sutanto, serta sejumlah
tokoh masyarakat. Final lomba mempertemukan 12 peserta terbaik,
masing-masing enam peserta tingkat SD (anak) dan enam peserta tingkat
SMP–SMA (remaja).
Sebelumnya, babak penyisihan telah
dilaksanakan pada 17 Agustus di Wisata Kuliner Gladak Serang. Setiap
peserta diwajibkan membawakan lagu nasional yang ditentukan panitia. Di
babak final, mereka harus menampilkan dua lagu: satu wajib lagu nasional
dan satu lagu pilihan bebas.
Ketua DPD LPM Kota Probolinggo, Heri
Sutanto, saat membuka acara menyampaikan bahwa lomba ini menjadi wadah
untuk menanamkan nasionalisme melalui seni suara.
“Lomba Menyanyi Tunggal ini adalah salah
satu bentuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Selama ini anak-anak
lebih sering mendengar lagu-lagu viral di media sosial dibandingkan lagu
nasional seperti Tanah Airku atau Indonesia Pusaka. Dengan lomba ini,
kita berupaya mengenalkan kembali lagu-lagu kebangsaan kepada generasi
muda,” ujarnya.
Suasana semakin meriah ketika keenam
finalis remaja ditantang panitia membawakan lagu Bendera (Coklat) secara
bersama-sama sebelum memasuki babak penampilan individu.
Di sela-sela pergantian lomba anak dan
remaja, penonton juga dihibur dengan penampilan spesial dari Kelompok
Disabilitas Kanigaran (KDK) yang turut disaksikan langsung oleh Wali
Kota Probolinggo dr. Aminuddin bersama jajaran Forkopimda.
Dalam
sambutannya, wali kota memberikan apresiasi tinggi kepada KDK. “KDK
memiliki hak yang sama untuk berkreativitas dan membangun Kota
Probolinggo. Melalui lomba ini, kita ingin membuka ruang bagi semua
kalangan untuk menyalurkan bakat, sekaligus memperkuat semangat
kebangsaan,” pesannya.
Dukungan juga datang dari Anggota DPRD
Kota Probolinggo Eko Purwanto yang memberikan selamat kepada para
pemenang. “Semoga Simponi Kanigaran bisa menjadi branding Kelurahan
Kanigaran dalam menjaring bakat pelajar. Ajang ini adalah wadah
kreatifitas sekaligus sarana memperkenalkan lagu-lagu nasional kepada
generasi muda,” katanya.
Hasilnya, Final Simponi Kanigaran 2025
Kategori Anak (SD) dijuarai oleh juara 1 Azhra Bellvania R. (SDN
Kanigaran 1); juara 2 Lavani Octinia Hartasari (MI Hidayat); Juara 3:
Najwa Nurashifa W. (MI Hidayat); Harapan 1 Aura Kanza Azzahra (SDN
Kanigaran 1); Harapan 2 Avika Humaira S. (RW 12); Harapan 3 Putri Rania
Ramadhani (SDN Kanigaran 3).
Untuk Kategori Remaja (SMP–SMA)
dimenangkan juara 1 Salwa Tri Kamila (SMA Negeri 2); Juara 2 Radilla
Dharma Lakeisha (SMP Negeri 5); Juara 3: Ni Putu Cintya Rismadani (SMA
Negeri 4); Harapan 1 Khanza Cetta Widyadhari (SMA Negeri 4); Harapan 2
Diska Sugihati (SMA Negeri 2) dan Harapan 3 Annisa Noviani (RW 04).
Dengan semangat kebersamaan, Cokro Fair
2025 dan Simponi Kanigaran berhasil menghadirkan suasana penuh
nasionalisme, sekaligus membuka ruang bagi generasi muda Probolinggo
untuk berkarya dan berprestasi di bidang seni suara. (vv/fa)