KANIGARAN -
Kota Probolinggo luncurkan program Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan
Anak Probolinggo yang Cermat, Andal, Teliti, Inovatif dan Berkualitas
(Siskia Probolinggo Cantik) Reborn, Kamis (20/3), di Puri Manggala
Bhakti Kantor Pemkot. Tujuannya, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di wilayah setempat dapat ditekan.
“Dalam menciptakan sumber daya manusia
yang sehat dan cerdas, pembangunan kesehatan di Kota Probolinggo
dilaksanakan dengan upaya program menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Bayi (AKB) dan angka stunting di Kota Probolinggo yang
masih tinggi,” ujar Wali Kota dr. Aminuddin.
“Siskia Probolinggo Cantik Reborn”
merupakan salah satu inovasi dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) berupa sistem aplikasi berbasis
website yang berpedoman pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang
menyediakan data tentang ibu hamil, ibu hamil resiko tinggi.
“Aplikasi
itu merupakan langkah nyata untuk menekan AKI dan AKB karena bisa
memantau keselamatan ibu hamil, sehingga dengan aplikasi itu, kami bisa
meminimalisir keadaan yang membahayakan ibu hamil dengan resiko tinggi
dan jangan sampai menambah lagi jumlah AKI di Kota Probolinggo,”
katanya.
SISKIA Pro Cantik Reborn, hadir dengan
wajah baru dalam memberikan informasi ibu hamil, yakni terdapat menu
baru penambahan data ibu bersalin, data ibu nifas dan data kesehatan
bayi serta balita sehingga bisa memantau keselamatan ibu hamil dan data
stunting.
Aplikasi ini juga sebagai penghubung
antara berbagai fasilitas kesehatan dan pemberi layanan kesehatan dan
mampu memberikan informasi terkini mengenai status kesehatan ibu dan
anak.
“Di era digitalisasi ini, kita berharap, ke depan sudah tidak ada lagi angka kematian ibu di Kota Probolinggo,” tandasnya.
Kepala Dinkes PPKB dr. Nurul Hasanah
Hidayati mengatakan, upaya dalam menurunkan AKI, AKB dan stunting di
Kota Probolinggo dibutuhkan validasi data anct, persalinan, nifas, data
pertumbuhan dan perekembangan bayi, balita yang akurat dan reliabel.
Mengingat Kota Probolinggo masih menghadapi permasalahan dan tantangan
dalam upaya pelayanan kesehatan yang tercermin dari masih tingginya
angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting.
“Permasalahan ini menjadi masalah kita
bersama, terlebih dengan adanya akses percepatan laporan untuk deteksi
dini dan intervensi yang cepat dan tepat,” kata dr. Ida.
Hal
itu sesuai dengan misi wali kota dalam menciptakan pemerintahan yang
adaptif dan layanan publik yang prima. Maka Siskia Pro Cantik Reborn
dipilih sebagai solusi, agar data kematian ibu dan stunting bisa
diperoleh realtime.
Ida berharap dari adanya aplikasi dan
giat ini, data permasalahan kesehatan lebih transparan dan bisa diakses
oleh semua masyarakat.
“Masyarakat tentunya bisa mengakses
layanan (Siskia Pro Cantik) ini dengan dashboard yang disediakan
Diskominfo. Sehingga, data yang dihasilkan nantinya real-time dan
akurat,” terangnya.
Giat yang dimulai sekira jam 9 pagi itu,
dimulai dengan tampilan seni hadrah, penayangan program Genre
Berkelana, implementasi giat Siskia Pro Cantik Reborn di beberapa
fasilitas kesehatan, penandatanganan komitmen bersama Kepala Daerah
Tingkat Kota Probolinggo dengan lintas sektor dalam upaya mendukung
penggunaan Siskia Pro Cantik, hingga pertunjukan drama musikal dari Duta
Genre Kota Probolinggo. (es/pin)