MAYANGAN
- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung
pelaksanaan hari pertama Sekolah Rakyat (SR) Kota Probolinggo yang
berlokasi di SDN 4 Mayangan, Senin (14/7).
Khofifah menjelaskan Sekolah Rakyat
merupakan program pendidikan untuk keluarga tidak mampu yang berbasis
asrama. Selain di Kota Probolinggo ada beberapa daerah yang masuk 1A
artinya, hari ini sudah mulai proses belajar mengajar.
"Secara
regional di Jawa Timur hari ini ada 12 titik seyogyanya 1183 siswa tapi
terkonfirmasi ada 3 siswa yang mengirim surat keterangan sakit, jadi
ada 1180 siswa pada hari ini, 1A. Nanti ada 1B akan dimulai 19 Juli, 1C
bulan September," jelasnya.
Proses pembelajaran di SR ini dinilai
lebih efektif karena pembelajaran karakter di asrama lebih termonitor
atau terarah karena ada wali asuh dan wali asrama yang menyatu dengan
konsep pembelajaran di kelas.
"Berikutnya menyampaikan pada Pak Wali
sangat dimungkinkan karena waktu belajar anak - anak cukup banyak, jadi
bisa menghafal Al - Qur'an juga yang menjadi nilai tambah di SR ini bisa
lebih kuat," tambahnya.
Usai
melihat langsung MPLS di Sekolah Rakyat, Gubernur Jatim beserta
rombongan bergeser ke Asrama Sekolah Rakyat yang ada di seberangnya, dan
memuji kondisi asrama tersebut.
"Saya memilih datang ke Kota Probolinggo
karena bu Novi Kadinsos Jatim kasih foto asramanya, saya lihat kok
asramanya keren sekali, setelah saya ngecek langsung masuk kamarnya
sangat keren," ujarnya disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota
Probolinggo dr. Aminuddin menyampaikan rasa syukur kepada ALLAH SWT dan
terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur karena berkenan hadir dalam
pembukaan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo.
"Alhamdulillah,
terima kasih yang sebesar - besarnya Ibu Gubernur, selamat datang
kembali di Kota Probolinggo, rasa bahagia yang tak terkira bagi kami
warga Kota Probolinggo dikunjungi oleh Ibu Khofifah terutama dalam
pembukaan pertama Sekolah Rakyat (SR) Integrasi, saya juga mengucapkan
selamat kepada anak - anak yang sudah mulai mengikuti proses belajar
Sekolah Rakyat Integrasi 7 Kota Probolinggo," ujarnya.
Salah seorang wali murid, Susanti (26)
warga Triwung Kidul merasa bersyukur dan bahagia dengan adanya Sekolah
Rakyat ini, karena bisa meringankan perekonomian keluarganya sehingga
anaknya bisa terus sekolah.
"Alhamdulillah, sangat senang ada
Sekolah Rakyat, pokoknya terima kasih sekali sama pemerintah karena anak
kami bisa sekolah gratis, tidak masalah meskipun di asrama. Anak saya
Jamal Murtadho 13 tahun sekolah di MI Islamiyah, saya jualan kerupuk
sementara ayahnya kuli bangunan, jadi sekolah gratis ini meringankan
kami. Mudah - mudahan program ini berjalan lancar," katanya.
Secara
simbolis dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jatim memberikan 100 pasang
sepatu sekolah dan paket perlengkapan sekolah kepada siswa Sekolah
Rakyat, serta penyerahan bantuan sosial lainnya yakni, Asistensi Sosial
Penyandang Disabilitas (ASPD), Bantuan Sosial kepada Lansia (PKH Plus),
Bantuan Langsung Tunai Buruh Pabrik Rokok Lintas Wilayah, Bantuan
Kewirausahaan Inklusif & Produktif (KIP) Putri Jawara dan KPM
Jawara, Alat Bantu Mobilitas bagi Lanjut Usia dan Disabilitas, Bantuan
Operasional Pendamping PKH Plus, Tali Asih bagi TKSK dan Tagana.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut
Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari, Forkopimda Kota
Probolinggo, Pimpinan OPD Provinsi Jawa Timur, Sekretaris Daerah Kota
Probolinggo beserta Kepala OPD Kota Probolinggo, hingga Perwakilan Bank
Jatim. (crl/pin)