MAYANGAN -
Sebagai upaya mempromosikan penggunaan buku bergambar TUGU BURITA (Satu
Guru Satu Buku Cerita) sebagai bahan ajar di PAUD, meningkatkan
kesadaran dan pemahaman guru tentang pentingnya menggunakan bahan ajar
yang relevan dengan lingkungan sekitar serta meningkatkan kualitas
pembelajaran di PAUD dengan menggunakan bahan ajar yang menarik dan
interaktif, Rabu (1/10), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Probolinggo menggelar Diseminasi Dan Penggunaan Hasil Cetak Buku
Bergambar Tugu Burita Bagi Pembelajaran PAUD Se- Kota Probolinggo di
Aula TK ABA 1 Jalan K.H. Mansyur.
Hadir membuka kegiatan Bunda PAUD Kota
Probolinggo dr. Evariani mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya karena
program mengajar di Kota Probolinggo terus berkembang. Salah satunya
meningkatkan literasi di sekolah dengan buku bergambar.
"Alhamdulillah
tidak hentinya Kota Probolinggo menuliskan atau membuat momentum
terbaiknya. Terutama pada hari ini kelanjutan dari program mengajar
dengan penggunaan buku cerita bergambar. Ini bukan sekadar wacana,
ternyata realisasinya sangat cepat, sudah ada hasilnya Satu Guru Satu
Buku Cerita (Tugu Burita)," ujarnya.
Lebih lanjut Dokter Eva panggilan
akrabnya menyebut Tugu Burita memiliki tujuan untuk meningkatkan
literasi di sekolah dengan menambah hasil karya buku bergambar, kemudian
memberdayakan guru PAUD sebagai kreator yang sudah dibuktikan dengan
semakin berkembangnya pemanfaatan kreatifitas dari guru, meningkatkan
secara langsung kompetensi dan semangat pengajarannya.
"Jadi disini konsep literasinya luar
biasa, mandiri dan penuh inovasi. Penting konsep seperti ini karena ada
kebanggaan bagi Kota Probolinggo, karena gurunya memang berdaya dan
inovatif. Mungkin nanti ada kompetisi buku yang paling diminati oleh
anak - anak," imbuhnya.
Sebagai
Bunda PAUD, Dokter Eva mendukung program tersebut agar diterapkan di
seluruh PAUD, organisasi swasta ataupun pemerintahan. Pemerataan TUGU
BURITA dapat diikuti seluruh komunitas pendidikan, dan setelah itu semua
guru membuat buku cetak masing - masing.
"Nanti perlu bazar buku kita cari
sponsor, bukunya bisa ditaruh di posyandu, kelurahan - kelurahan,
sebagai literasi yang bermanfaat. Ilmu yang tidak pelit adalah yang
disebarluaskan untuk semua umat, bukunya juga bisa diakses di website
dan media sosial. Intinya saya berbangga sekali dengan inovasi, semoga
guru - guru bisa meningkatkan kompetensi, misi, dan lainnya demi masa
depan anak - anak PAUD 20 tahun mendatang sebagai generasi penerus
bangsa," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Siti Romlah menyebut
Disdikbud Kota Probolinggo pada tahun 2024 mendapatkan penghargaan
sebagai penerbit paling aktif di Provinsi Jawa Timur, dengan predikat
Juara I Kategori OPD, berkat banyaknya buku karya guru yang berhasil
diterbitkan.
"Buku
yang sudah terbit 22 judul, kami Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Probolinggo mempunyai izin penerbit. Memang sulit mendapatkan ISBN
daerah - daerah lain juga begitu, anggaran di kami minim jadi 1 buku
dicetak 10 eksemplar, selebihnya buku - buku yang lain disajikan secara
digital juga. Sesuai arahan Bunda PAUD, nanti akan dimasukkan di Rumah
Inovasi Guru dan akan dilombakan," katanya.
Dalam kegiatan tersebut turut diserahkan
secara simbolis hasil cetak buku bergambar TUGU BURITA Tahun 2024 dari
Kepala Disdikbud kepada para penulis, kemudian penulis juga menyerahkan
kepada Pemerintah Kota Probolinggo yang dalam hal ini diwakili Bunda
PAUD Kota Probolinggo. (crl/fa)