Upaya Tekan Inflasi, Pemkot Probolinggo Perkuat Kerja Sama dengan Pemkab Blitar
Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya dalam menekan laju inflasi daerah. Salah satunya melalui kerja sama antar daerah dengan sasaran yang dituju yakni Kabupaten Blitar. Jumát (31/1), Pj Wali Kota M. Taufik Kurniawan mengajak Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dikomandoi Sekda Kota Ninik Ira Wibawati, staf ahli, asisten serta kepala perangkat daerah terkait.
Blitar -
Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya dalam menekan laju inflasi
daerah. Salah satunya melalui kerja sama antar daerah dengan sasaran
yang dituju yakni Kabupaten Blitar. Jumát (31/1), Pj Wali Kota M.
Taufik Kurniawan mengajak Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang
dikomandoi Sekda Kota Ninik Ira Wibawati, staf ahli, asisten serta
kepala perangkat daerah terkait.
“Kita
sengaja memilih Kabupaten Blitar untuk sharing banyak hal. Mengingat
Kabupaten Blitar juga telah beberapa kali meraih penghargaan dalam TPID
Award. Sedangkan salah satu faktor pemicu inflasi yaitu komoditas yang
mengalami fluktuasi harga seperti cabe dan telur ayam. Diharapkan
kerjasama kedua daerah ini dapat merumuskan langkah-langkah dalam
pengendalian inflasi daerah,”ujar Pj Taufik usai acara.
Bukan hanya terkait pengendalian
inflasi, kepala daerah ini juga sekaligus menjajaki upaya kerja sama
untuk pasokan telur ayam dari Kabupaten Blitar. Karena kebutuhan akan
telur ayam juga mendukung menu untuk makan bergizi gratis (MBG).
Sedangkan sebagai daerah penghasil ikan, kebutuhan ikan laut nantinya
bisa disuplai oleh Kota Probolinggo.
Kehadiran
mereka diterima oleh Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom dan jajarannya,
di Kantor Bupati Blitar Kanigoro. Ia merespon positif rencana kerja sama
yang dilaksanakan kedua daerah tersebut.
Diketahui, Kabupaten Blitar merupakan
salah satu daerah penghasil telur ayam terbesar di Jawa Timur, bahkan di
Indonesia. Kabupaten ini memiliki banyak peternakan ayam petelur yang
menghasilkan telur dalam jumlah besar. Sekitar 54% produksi telur ayam
di Jawa Timur berasal dari Kabupaten Blitar, sedangkan tingkat nasional
sebesar 30%.
Harapannya, Pemkot Probolinggo bisa
menjaga kestabilan harga dan stok telur. Dengan begitu bisa memperoleh
harga telur yang lebih murah dibandingkan harga di pasaran, karena
langsung dipasok dari peternak ayam di daerah tersebut (yul/pin)