KANIGARAN -
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, menegaskan komitmennya untuk
memperluas ruang pemasaran bagi pelaku UMKM di Kota Probolinggo, tidak
hanya di gerai-gerai penjualan, tetapi juga di lingkungan kantor
pemerintahan. Hal ini disampaikannya saat Berkantor di Kelurahan
Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Selasa (15/4), didampingi oleh
istri tercinta yang juga Ketua TP PKK, dr. Evariani.
“Ke depan, saya ingin ada ruang khusus
UMKM juga di kantor-kantor pemerintah, supaya tidak hanya di
tempat-tempat gerai-gerai penjualan. Di sini harus ada tempat display,
tempat jualan UMKM,” ujarnya.
Dalam
kegiatan yang turut dihadiri Camat Kanigaran Noor Aly, Lurah Kebonsari
Wetan, Ketua RT/RW, kader Posyandu, dan kader PKK tersebut, Aminuddin
menyampaikan pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat UMKM.
“UMKM kita jumlahnya kurang lebih empat
puluh ribu. Kalau diberdayakan dan ditingkatkan penjualannya, dampaknya
berpengaruh sangat besar terhadap pengentasan kemiskinan,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun
potensi lokal dari kelurahan. Berbagai aspek mulai dari lingkungan,
hingga potensi kesenian dan budaya, bisa menjadi daya tarik pariwisata
dan perekonomian masyarakat sekitar.
“Potensi itu nanti yang akan kita
kembangkan karena harapan kita tujuan utamanya adalah mengentaskan
kemiskinan. Mengentaskan kemiskinan bukan semata soal bantuan sosial
yang sifatnya sementara. Tapi bagaimana bagaimana bisa merubah
masyarakat ini betul-betul dari fundamental, yaitu perekonomian,”
jelasnya.
Dalam
arahannya, Aminuddin juga mengingatkan pentingnya sertifikasi halal
bagi produk UMKM agar bisa masuk mini market. “Produk-produk UMKM kita
harus bersertifikasi halal. Karena itu salah satu syarat untuk bisa
digelar di mini market dan harus ada jendelanya (red :kemasannya
transparan). Biar nggak dikira kripik ubi, ternyata pisang,” ujarnya
sambil tersenyum.
Dalam kesempatan itu, dr. Aminuddin dan
istri, dr. Evariani menyempatkan diri melihat berbagai aneka produk
lokal, seperti seperti makaroni, roti gembong Gemol, seblak kering, kopi
lokal, hingga rengginang. Mereka bahkan mencicipi Degan Jelly produk
lokal UMKM kelurahan setempat.
dr. Evariani pun menambahkan bahwa
kelurahan ini bisa jadi percontohan pengembangan UMKM. “PR-nya tinggal
di-display saja nih UMKM-nya. Sudah ada koperasinya belum? Biar bisa
dapat program Koperasi Merah Putih,” katanya. (uby/pin)