KANIGARAN –
Usai bersilaturahmi dengan warga di Jalan Pahlawan Gg. 3 RW 02, Wali
Kota Aminuddin melanjutkan aktivitasnya dengan berkantor di Kelurahan
Kebonsari Kulon, Rabu (16/4). Agenda ini menjadi bagian dari program 100
hari kerja dirinya bersama Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari.
“Kedatangan saya ke sini adalah untuk
melihat, meninjau dan bertanya, potensi apa nih, even apa yang akan
dikembangkan oleh masyarakat Kelurahan Kebonsari Kulon,” ungkapnya.
Bukan
tanpa alasan, mantan anggota DPRD ini menyebut, langkah tersebut
sejalan ejalan dengan Asta Cita ke-6 yang diusung Presiden RI Prabowo
Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan
ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Aminuddin menambahkan, desa atau
kelurahan memiliki peran penting dalam pemerataan kesejahteraan
masyarakat. Di mana pemerintah pun menjadikan desa/kelurahan sebagai
subjek pembangunan, pusat pertumbuhan dan kebudayaan daerah, serta
sebagai titik sentral pembangunan.
“Karena kita nggak ada desa, makanya
kita membangun mulai dari tingkat kelurahan. Kelurahan ini sendiri tidak
lepas dari peran RT RW, tokoh agama dan tokoh masyarakat secara
kompak,” tambahnya.
Dalam
kesempatan tersebut, wali kota juga menyoroti berbagai potensi lokal
yang bisa dikembangkan di Kelurahan Kebonsari Kulon. Mulai dari potensi
budaya seperti kesenian tradisional Lembu Ireng, potensi kuliner khas
berbasis UMKM, hingga pengembangan destinasi edukasi pertanian dan
wisata lokal.
“Nah potensi-potensi yang ada di
Kelurahan Kebonsari Kulon ini kan banyak. Tinggal dikemas saja dengan
kolaborasi yang baik dan kompak,” tegasnya.
Selain menyampaikan arahan, wali kota
juga menyerahkan sejumlah bantuan dan meresmikan fasilitas baru bagi
masyarakat. Di antaranya bantuan kursi roda hasil kerja sama dengan
Baznas Kota Probolinggo, penyerahan simbolis Taman Baca Posyandu Dakel
Sarpras Pokmas Rengganis tahun 2025, serta peresmian Ruang Ramah
Pendidikan dan Keterampilan (Rumah Dilan). (es/uby)