KANIGARAN
– Program pembangunan Probolinggo Bersolek terus digarap oleh Wali Kota
dr. Aminuddin dan Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari bersama jajarannya.
Program ini bukan sekadar penataan kota melainkan pembenahan di bidang
perekonomian masyarakat, sektor pariwisata serta investasi.
Hal itu disampaikan Wali Kota Aminuddin
saat memimpin rapat koordinasi program Probolinggo Bersolek, Rabu (2/7)
di Command Center Kantor Pemkot. Katanya, dengan kolaborasi lintas
sektor, Pemkot Probolinggo berharap wajah kota akan semakin mempesona,
peluang ekonomi meluas dan kesejahteraan masyarakat meningkat secara
signifikan.
Pada agenda rapat koordinasi lanjutan
ini dibahas konsep Alun-alun, denah revitalisasi penataan para Pedagang
Kaki lima (PKL), penataan area parkir serta sarana & prasarana yang
dibutuhkan guna menunjang sentra wisata kuliner di GOR A. Yani. Untuk
merealisasikannya, pemkot tengah berkolaborasi dengan investor.
Nantinya, peluang kemitraan ini akan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Di
hadapan sejumlah perusahaan baik dari perbankan dan perusahaan swasta
di Kota Probolinggo, wali kota berharap mereka dapat berkontribusi dalam
sumbangsih pembangunan tata kelola wajah Kota Probolinggo. Perusahaan
yang sudah pasti bekerjasama adalah BPD Jatim dan Alamo, salah satu
perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di Probolinggo.
"Terima kasih kepada PT Bromo Tirta
Lestari (Alamo) yang sudah mendedikasikan keterlibatannya sebesar Rp 1,4
miliar. Kemudian dari Bank Jatim juga sudah bersedia (membantu) untuk
lampu-lampunya. Ya harapan saya pada kesempatan yang baik ini mungkin
yang lain bisa segera turut serta terhadap penunjang lainnya,” harap
Aminuddin.
Konsep besar revitalisasi GOR A.Yani
tidak hanya menjadi pusat kuliner terpadu yang modern dan multifungsi,
tetapi juga ruang pertunjukan seni dan musik. Para PKL yang selama ini
berjualan di sekitar Alun-alun akan dipindah dan ditata ulang untuk
menempati area baru.
Wali Kota Probolinggo, menargetkan
pertengahan Juli 2025 proses revitalisasi segera rampung. Ia juga
menegaskan revitalisasi ini bertujuan menciptakan kawasan yang lebih
tertib, bersih dan menarik. Langkah ini diambil sebagai bagian dari
upaya penataan PKL agar lebih terorganisir.
“Dan. insyaallah tanggal 20 (Juli) ini
para PKL ini harus pindah, kemudian kawasan Alun-alun ini nanti akan
kita isolas, kita beri tanda dengan harapan para PKL sudah tidak
berjualan disana lagi,” ungkapnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota
Probolinggo, Fitriawati menjelaskan ada sebanyak 186 PKL yang akan
dipindahkan. Rinciannya, di GOR A. Yani sebanyak 27 PKL, dari pujasera
Alun-alun 51 PKL, Pedagang sekitar Alun-alun 68 PKL dan pedagang di
Jalan DR. Sutomo sebanyak 40 PKL.
Fitriawati menambahkan, revitalisasi ini
bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang nyaman dan estetis.
“Dengan hadirnya pusat kuliner terpadu ini, diharapkan UMKM di Kota
Probolinggo semakin berdaya dan mampu terus mendorong pertumbuhan
ekonomi lokal. Kami berharap para PKL nantinya dapat menjaga fasilitas
ini agar manfaatnya bisa dirasakan untuk jangka panjang,” terang dia.
Ketua TP PKK dr. Evariani serta Asisten
Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegiantono juga turut
ikut dalam rapat koordinasi itu. Terlihat hadir pula Perangkat Daerah
terkait dan pimpinan perbankan serta perusahan swasta di Kota
Probolinggo. (Dev/fa)