KANIGARAN –
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, memimpin langsung rapat staf
bersama Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari, di Ruang Puri
Manggala Bhakti, Senin (6/10) pagi. Rapat tersebut menjadi momentum
penting bagi jajaran Pemerintah Kota Probolinggo untuk memperkuat
koordinasi, mempertegas arah kebijakan, dan meneguhkan semangat kerja
kolaboratif pasca mutasi dan rotasi pejabat, 30 September lalu.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin
menekankan pentingnya kekompakan dan koordinasi antar perangkat daerah
dalam menjalankan visi dan misi pemerintahan saat ini. Ia menegaskan
bahwa tim yang baru dibentuk merupakan hasil evaluasi berdasarkan
prestasi, potensi, dan pertimbangan politik, dan diharapkan mampu
bekerja solid tanpa ada perpecahan atau rasa terisolasi di antara
anggota tim.
“Kita adalah satu tim, satu arah, dan
satu tujuan. Tidak ada lagi sekat-sekat atau perasaan eksklusif di
antara kita. Yang saya butuhkan adalah kerja nyata, prestasi, dan
ide-ide kreatif yang berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.
Ia
juga mendorong para kepala perangkat daerah, camat, dan lurah agar
cepat beradaptasi, menunjukkan kinerja berbasis inovasi, bukan hanya
mengandalkan koneksi pribadi. Selain itu, Wali Kota Dokter Amin
menekankan pentingnya penguatan sektor pemerintahan dan organisasi,
termasuk optimalisasi peran staf ahli dan asisten dalam memperlancar
komunikasi eksternal dan administrasi pemerintahan.
“Kolaborasi lintas sektor dan
sinkronisasi program harus terus ditingkatkan. Kita harus memastikan
semua komponen bergerak seirama untuk mencapai target pembangunan
nasional dan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota
Probolinggo, Ina Dwi Lestari, dalam arahannya menyoroti perbedaan
mendasar antara pemerintahan dan dunia usaha. Ia menegaskan bahwa
pemerintah bukan lembaga pencari keuntungan, melainkan institusi
pengabdi yang mengelola anggaran untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah sudah memiliki anggaran yang
disediakan negara. Fokus kita bukan mencari profit, tapi memastikan
setiap rupiah yang dikeluarkan memberi manfaat bagi masyarakat—baik
lewat infrastruktur maupun program sosial,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan para pejabat a
bekerja dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan perbaikan berkelanjutan
demi kemajuan Kota Probolinggo. “Keberhasilan pemerintahan bukan hanya
di tangan kepala daerah, tapi di pundak tim yang solid, komunikatif, dan
kolaboratif,” tegasnya.
Pada
kesempatan yang sama, Pj Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Rey
Suwigtyo, menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah untuk
mengkoordinasikan berbagai agenda penting daerah. Ia menyampaikan
beberapa agenda krusial yang disoroti wali kota, antara lain evaluasi
serapan anggaran yang masih di bawah target, serta rencana pembahasan
RAPBD TA 2026 di DPRD dengan mekanisme yang lebih terstruktur.
Tiyok-panggilan akrabnya, menekankan
pentingnya percepatan pelaksanaan program nasional, termasuk program
koperasi dan proyek pembangunan yang sedang berjalan. “Kita harus
memaksimalkan waktu menjelang akhir tahun anggaran. Efisiensi dan
optimalisasi anggaran harus jadi prioritas, termasuk pembatasan biaya
operasional, perjalanan dinas, serta penghematan belanja modal,”
jelasnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa mutasi
dan rotasi pejabat adalah hal rutin dalam birokrasi, dan setiap ASN
harus siap beradaptasi dengan cepat serta menjaga integritas dalam
menerjemahkan visi kepala daerah.
Rapat juga membahas upaya peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penertiban parkir insidental dan
penempatan staf di lokasi strategis untuk menghitung potensi pendapatan,
terutama dari sektor restoran dan parkir. Pemerintah daerah juga
berencana menata ulang aset strategis untuk mendukung sektor pariwisata
dan logistik, termasuk kerja sama dengan pihak eksternal.
Lebih
lanjut, dibahas pula integrasi sistem teknologi informasi (IT) untuk
menertibkan pengelolaan reklame dan parkir, serta persiapan perangkat
daerah menghadapi supervisi dari KPK terkait validitas data dan temuan
lapangan.
Tiyok juga membahas kolaborasi antara
pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan fiskal, khususnya
penurunan Dana Transfer Khusus (TKD) yang terus menurun dari tahun ke
tahun. Untuk itu, Pemkot Probolinggo berkomitmen mencari sumber-sumber
PAD baru dan menyusun regulasi inovatif yang dapat memperkuat
kemandirian fiskal daerah.
Seluruh jajaran Pemkot diarahkan untuk
melakukan evaluasi capaian enam bulan terakhir, merumuskan
langkah-langkah strategis ke depan, serta memperkuat komunikasi dan
koordinasi antar pihak demi mewujudkan visi-misi kepemimpinan yang
efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat Kota Probolinggo.
“Mulai besok (7/10), masing-masing
perangkat daerah akan presentasi di depan wali kota dan wakil wali kota,
untuk menyampaikan evaluasi capaian 6 bulan terakhir dan
langkah-langkah yang akan dilakukan di tahun 2026. Semua upaya ini
diarahkan untuk mewujudkan visi misi kepala daerah dan kesejahteraan
masyarakat Kota Probolinggo,” tutup Pj Sekda yang juga Kepala BAPERIDA.
Dalam kegiatan ini dihadiri para staf ahli, asisten, kepala perangkat
daerah, camat dan lurah se-Kota Probolinggo. (mir/fa)