KEDOPOK
- Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin bersama Wakil Wali Kota
Probolinggo Ina Dwi Lestari, Jumat (17/10) siang menjenguk Syehlendra
Haical Raka Aditya (13), salah satu santri korban selamat ambruknya
bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada 29
September lalu.
Santri kelas 1 MTs itu sebelumnya
menjalani perawatan selama dua minggu di RSUD dr. Notopuro Sidoarjo,
setelah kondisinya berangsur membaik, ia diperbolehkan pulang pada Kamis
(16/10) dengan menjalani kontrol rutin.
Kedatangan Wali Kota Probolinggo beserta
jajaran disambut orang tua Haical, Abdul Hawi (40) dan Dwi Ajeng (36)
di kediamannya, Perum Arum Abadi Bogowonto, Kelurahan Jrebeng Kulon,
Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo.
Wali
Kota Amin bersama Wawali Ina ingin melihat langsung kondisi Haical
pasca menjalani perawatan. Keduanya memberikan semangat dan dukungan
kepada Haical dan keluarga agar semangat dan tabah menjalani masa
pemulihan. Wali Kota Amin menyebut baru mengetahui kalau keluarga Haical
tinggal di Kota Probolinggo, sebelumnya mereka tinggal di Kecamatan
Wonomerto Kabupaten Probolinggo.
"Hari ini kita menjenguk anak kita
Haical yang tertimpa musibah ponpes runtuh, kita baru tahu sudah agak
terakhir ini bahwa Haical tinggalnya di Kota Probolinggo. Ternyata
keluarga Haical sudah pindah kesini sebulan sebelum Haical mondok ke
Sidoarjo, jadi sekitar 4 bulan yang lalu. Kita sudah proses beberapa
hari yang lalu kepindahannya dan KTP kita serahkan, sekarang sah jadi
warga Kota Probolinggo," ujarnya.
Dokter Amin – panggilan wali kota,
menyatakan kondisi Haical secara fisik stabil. Tapi, Haical masih dalam
trauma yang berat, tidak hanya fisik tapi juga mental. Langkah-langkah
yang tengah disiapkan terkait kondisi fisik adalah follow up kontrol
kesehatan Haical secara rutin di Sidoarjo.
“Kita terus komunikasi dengan pihak sana
(Sidoarjo), kalau memang tidak diperlukan tindakan - tindakan spesifik
disana bisa kita lakukan disini sampai sembuh. Kemudian nanti kita urus
Protesis (kaki palsu) melalui Kemenkes RI, sampai betul - betul dia
punya alat bantu yang digunakan untuk aktifitas sehari - hari,"
jelasnya.
Lebih
lanjut orang nomor satu di Kota Probolinggo ini menambahkan akan terus
melakukan pendampingan dan dukungan kepada Haical dan keluarga baik
secara medis maupun psikis hingga pulih, termasuk fasilitasi pendidikan
Haical di Kota Probolinggo. Rencananya, Haical akan melanjutkan sekolah
di SMP Negeri 1.
Untuk kesehatan mental, imbuh Dokter
Amin, akan disiapkan psikolog tidak hanya untuk Haical tapi juga orang
tua dan orang - orang disekitarnya. “Karena pascatrauma psikis itu
potensi timbulnya masih ada, entah dalam mimpi, kaget, hilang
konsentrasi, tiba - tiba melamun, dan lain sebagainya. Kalau tidak
ditemani terus akan menimbulkan dampak yang kurang baik. Seperti yang
kita harapkan bersama, secara fisik, psikis, dan pendidikan, kita akan
terus pantau dan mendampingi perkembangan Haical hinga benar - benar
pulih," harapnya.
Sementara itu Abdul Hawi, Ayah Haical
menyampaikan rasa syukurnya karena anaknya berhasil diselamatkan
meskipun kakinya harus diamputasi dan kondisinya saat ini semakin
stabil.
"Alhamdulillah,
saya sangat bersyukur anak saya bisa selamat dari runtuhnya bangunan
musala di ponpes, meskipun kaki kirinya harus diamputasi. Saat ini
kondisinya mulai stabil, cuma tensinya naik - turun mungkin karena
traumanya itu dan menahan sakit setelah diamputasi," katanya.
Terkait kelanjutan pendidikan anaknya,
Abdul Hawi menjelaskan untuk sementara waktu Haical memilih melanjutkan
sekolah di SMPN 1, sebelum nantinya akan kembali ke Pondok. "Kalau saya
masih nurut anaknya saja, Kemarin sudah ada yang ngurus mau sekolah di
SMPN 1, nanti kapan - kapan mau balik ke pondok yah nggak tahu kapan,
prosesnya masih lama," jelasnya.
"Saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar - besarnya atas perhatian dan dukungan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota beserta jajaran Pemkot, tim medisnya, ada camat, lurah, dan
semuanya," pungkas Abdul Hawi.
Turut mendampingi dalam kunjungan
tersebut Pj. Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Kepala Dinkes PPKB Kota
Probolinggo, Kepala Dinsos PPPA Kota Probolinggo, Kabag Kesra, Camat
Kedopok, Lurah Jrebeng Kulon, Ketua Baznas Kota Probolinggo. (Crl/fa)