KEDOPOK –
Kerukunan antarumat beragama di Kota Probolinggo terus dijaga dan
dirawat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan
Sarasehan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo, Selasa (5/8) siang, di Ruang
Pertemuan MTs Raudlatul Hasaniyah, Kelurahan Jrebeng Lor. Sarasehan ini
mengangkat tema Deteksi Dini Kerawanan Sosial Berbasis Agama bagi Guru
SMP/MTs dan Penyuluh Lintas Agama.
Hadir membuka kegiatan, Wali Kota
Probolinggo dr. Aminuddin, menyampaikan bahwa kegiatan sarasehan bagi
guru tingkat SMP/MTs ini sangatlah bermanfaat. Sebab menurutnya, guru
SMP/MTs berperan penting sebagai sumber informasi utama dalam fase
perkembangan psikologis remaja.
“Khususnya
bagi para guru-guru SMP dan MTs ini memang sangat perlu, kenapa
didahulukan khususnya bagi guru SMP ya? karena memang pada masa-masa
anak SMP ini ada situasi di mana memang yang paling didengarin oleh
anak-anak itu adalah guru, sesuai dengan masa perkembangan psikologi
anak,” jelas dr. Aminuddin.
Di hadapan peserta sarasehan yang
terdiri dari perwakilan guru SMP dan MTs se-Kota Probolinggo serta
pengurus FKUB, wali kota menyampaikan empat pilar penting sebagai dasar
dalam moderasi beragama. Yakni wawasan kebangsaan, toleransi,
menghindari kekerasan, dan penguatan potensi lokal.
“Pilar yang terakhir dari moderasi
beragama itu mengangkat potensi-potensi yang ada di wilayah atau di
daerahnya masing-masing. Nah, Alhamdulillah kita di Kota Probolinggo ini
tidak terlalu kaget dengan adanya perbedaan-perbedaan ini dan
mudah-mudahan dengan kondisi yang sudah sangat kondusif ini terus bisa
kita jaga dan kita berikan informasi-informasi positif kepada anak-anak
kita,” terang wali kota.
Sementara, Ketua FKUB Ahmad Hudri
mengungkapkan bahwa kegiatan sarasehan moderasi beragama ini merupakan
langkah awal dalam rencana pembentukan Rumah Moderasi, yang selaras
dengan program Kementerian Agama dalam menciptakan Kampung Moderasi.
“Di
situ nanti kita fasilitasi dengan rumah moderasi, akan nyambung dengan
programnya Kementerian Agama itu kampung moderasi. Jadi, kita siapkan
SDM-nya di rumah moderasi dan aktualisasinya nanti di kampung moderasi,”
pesan Ketua FKUB itu.
Ahmad Hudri juga menyampaikan
rekomendasi kepada Pemerintah Kota Probolinggo agar dapat menggelar
kegiatan silaturahmi lintas agama sebagai sarana diskusi dan interaksi
antarwarga lintas pemeluk agama.
“Bagaimana kemasannya agar antarumat
beragama ini bisa bertemu dan saling diskusi karena ruang diskusi itu
sangat terbuka,” katanya
Selanjutnya, sarasehan diisi dengan
penyampaian materi dari perwakilan Kementerian Agama Kota Probolinggo
dan pengurus FKUB setempat. (dp/pin)