Wali Kota dr. Amin Kunjungi Kurnia Bordir, Apresiasi UMKM Lokal Berdaya Saing Global
Pemerintah Kota Probolinggo terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki potensi dan daya saing di kancah internasional. Salah satu bentuk dukungan tersebut terlihat dalam kunjungan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin bersama Ketua TP PKK Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin, ke sentra UMKM Kurnia Bordir pada Selasa (15/4) siang.
Kanigaran – Pemerintah Kota Probolinggo
terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) yang memiliki potensi dan daya saing di kancah
internasional. Salah satu bentuk dukungan tersebut terlihat dalam
kunjungan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin bersama Ketua TP PKK Kota
Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin, ke sentra UMKM Kurnia Bordir pada
Selasa (15/4) siang.
Kurnia Bordir yang berlokasi di Jalan KH
Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, telah lama
dikenal sebagai UMKM unggulan dengan produk fashion bordir berkualitas
tinggi. Menariknya, produk-produk dari Kurnia Bordir telah berhasil
menembus pasar ekspor ke sejumlah negara Asia, seperti Tiongkok, Jepang,
dan Taiwan. Kehadiran Wali Kota dan Ketua TP PKK disambut langsung oleh
pemilik usaha, Sutiyah, bersama suaminya, Muhammad Toha.
Dalam
kunjungan tersebut, wali kota dan rombongan diajak meninjau langsung
berbagai produk bordir khas yang diproduksi, seperti kemeja bordir,
dress, baju koko, hingga aksesoris rumah tangga seperti tempat tisu dan
sarung bantal kursi. Keindahan motif dan mutu produksi yang terjaga
dengan baik mendapat apresiasi.
“Suami Bu Sutiyah ini teman saya salat
berjamaah di Masjid Agung. Jadi, selain silaturahmi, kami juga ingin
melihat langsung produk UMKM kota yang benar-benar berkualitas. Kurnia
Bordir ini bukan hanya eksis, tapi juga membanggakan karena sudah
menembus pasar internasional. Ini harus kita dukung penuh, baik dalam
bentuk fasilitasi promosi, pelibatan di event wisata, hingga bazaar
murah agar perekonomian lokal terus bergerak,” ujar dr. Amin.
Lebih dari sekadar usaha komersial,
Kurnia Bordir juga berperan dalam bidang edukasi. Sutiyah secara rutin
membuka kesempatan bagi siswa dari sekolah kejuruan untuk melakukan
praktik keterampilan bordir secara langsung di tempatnya. Hasil karya
para pelajar tersebut bahkan telah dipamerkan dalam berbagai event
lokal.
Ketua TP PKK Kota Probolinggo, dr.
Evariani, juga memberikan apresiasi atas kontribusi UMKM ini. Ia
menyebut Kurnia Bordir sebagai “mutiara yang terpendam”, yang diam-diam
telah menjangkau pasar luar negeri namun belum banyak dikenal masyarakat
secara luas.
“Saya pribadi sempat kaget karena
ternyata produk yang pernah saya beli di Bali dan melalui online,
berasal dari Kota Probolinggo. Ini luar biasa. Link kerja samanya kuat,
dan yang lebih menginspirasi lagi, usaha ini mendorong anak-anak didik
untuk bisa berkarya. Semua ini perlu didukung dengan promosi yang lebih
masif agar UMKM kita bisa tampil percaya diri dan bersaing,” ujar dr.
Evariani.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini
adalah momentum tepat untuk membangkitkan semangat UMKM melalui berbagai
kegiatan kreatif dan inovatif. “Perlu dikondisikan momentumnya, bisa
lewat lomba, pameran, bahkan kolaborasi dengan fashion show. Ini akan
merangsang UMKM lain untuk semakin kompetitif dan semangat berinovasi,”
tambahnya.
Sementara
itu, pemilik Kurnia Bordir, Sutiyah, mengaku bangga dan berterima kasih
atas kunjungan dan perhatian yang diberikan oleh wali kota dan sang
istri.
“Harapannya ke depan, ada perhatian dan
dukungan dalam hal promosi produk. Persaingan memang semakin ketat,
apalagi di era digital dan pasar online. Tapi kami percaya bahwa dengan
kreativitas dan inovasi, produk kami akan tetap diminati, baik di pasar
lokal maupun global,” terang Sutiyah yang telah menjalankan usaha
bordirnya sejak tahun 1992.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya
berkelanjutan Pemerintah Kota Probolinggo dalam memperkuat ekosistem
UMKM, sekaligus menunjukkan bahwa produk lokal mampu menjadi
representasi kualitas dan kreatifitas yang siap bersaing di tingkat
dunia. (yul/pin)