Kanigaran -
Di era digital yang terus berkembang, pemanfaatan teknologi semakin
mendominasi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal akses informasi
dan pelayanan publik. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota
Probolinggo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta
Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) menggelar paparan mengenai
Chief Dashboard Pimpinan dan Penguatan Kearsipan, yang berlangsung pada
Rabu sore (26/03) di Ruang Command Center Kantor Pemkot setempat.
Paparan pertama disampaikan oleh Kepala
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Probolinggo, Wahono, yang memaparkan
upaya penguatan pengelolaan kearsipan di kota ini. Ia menjelaskan bahwa
arsip merupakan sumber pengetahuan yang merekam kebijakan dan peristiwa
daerah, yang sangat penting untuk diwariskan kepada generasi penerus.
Wahono
menuturkan, pihaknya telah melakukan pemetaan strategi untuk memperkuat
pengelolaan kearsipan pada instansi yang dipimpin, dengan fokus pada
peningkatan kapasitas SDM, sosialisasi dan edukasi publik, modernisasi
sistem kearsipan, serta penguatan regulasi dan anggaran.
“Untuk memaksimalkan SDM dalam penguatan
kearsipan, kami telah mengadakan pelatihan atau sertifikasi kompetensi
bekerja sama dengan perguruan tinggi. Kami juga memanfaatkan media
sosial sebagai sarana edukasi publik. Selain itu, Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) yang disediakan oleh
pemerintah pusat mempermudah akses administrasi dan menghubungkan
seluruh instansi, baik di pemerintahan pusat, antar daerah provinsi,
maupun lokal daerah,” jelasnya.
Namun, Wahono juga menyampaikan bahwa
salah satu kendala yang dihadapi adalah pengelolaan arsip statis yang
memiliki nilai sejarah penting. Untuk itu, pihaknya membutuhkan alat
bantu seperti scanner dan memori eksternal untuk menyimpan lebih dari
3.000 lembar arsip statis agar tetap terjaga.
"Mohon ijin Pak Wali, terkait kendala
kami dalam pengarsipan arsip statis yang ada saat ini, kami membutuhkan
mesin scan yang digunakan untuk mengalih mediakan arsip-arsip yang ada
di LKD menjadi arsip elektronik" ujarnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, memberikan
dukungannya terhadap penguatan pengelolaan kearsipan dan menyatakan
pentingnya mengurangi penggunaan arsip manual guna mengurangi penggunaan
kertas. Ia juga meminta agar Disperpusip dapat menciptakan inovasi
dalam sistem kearsipan yang dapat dimanfaatkan oleh semua perangkat
daerah di Pemkot Probolinggo, yang terintegrasi dengan satu sama lain.
"Kita berharap nanti surat-menyurat
semua itu elektronik. Ke depan itu, supaya ada mekanisme proses
administrasi di pemerintah kota ini, termasuk di rumah sakit harus
mengurangi penggunaan kertas. Karena adanya efisiensi anggaran belanja
terhadap penggunaan kertas," ungkap Wali Kota Aminuddin.
Paparan kedua disampaikan oleh Kepala
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo, Aman Suryaman, yang
menjelaskan tentang keunggulan sistem “Chief Dashboard Pimpinan”.
Aplikasi ini merupakan inovasi teknologi terbaru yang dirancang untuk
memberikan tampilan visual berupa data yang komprehensif, seperti
informasi anggaran, realisasi keuangan, retribusi daerah, pajak daerah,
serta data bidang kesehatan, pendidikan, kepegawaian, investasi daerah,
UMKM, dan lainnya. Semua data ini disajikan secara terintegrasi melalui
platform Looker Studio.
"Ada
tahapan-tahapan yang telah dilakukan, mulai dari audiensi dengan tim
google hingga pelatihan pak. Sementara kami juga telah melakukan desk
dengan beberapa OPD terkait guna pengisian dashbord. Kerena dashboard
ini cukup besar dan akan banyak yang akan ditampilkan, sehingga kami
buat tahapan-tahapan itu. Jadi fokus kami masih dengan OPD yang
bersinergi langsung dalam program 100 kerja. Dan nantinya akan lebih
meluas dengan OPD lainnya," jelasnya.
Wali Kota dr. Aminuddin memberikan
apresiasi terhadap inovasi yang telah disampaikan dan menilai bahwa
aplikasi Dashboard Pimpinan akan sangat membantu dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengambilan keputusan di tingkat pimpinan. Ia
juga memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
(Kadis Kominfo) untuk segera bertemu dengan seluruh pranata komputer
(prakom).
"Semua hal yang ingin diketahui data
yang kita perlukan, semuanya bisa didapatkan. Nah ini yang kita
harapkan. Saya minta untuk dipertemukan dengan semua prakom, karena
membangun sistem itu perlu tim. Harapannya ni bisa kita kembangkan
sendiri dengan keahlian kita, agar proyek semacam ini tidak diserahkan
kepada pihak ke tiga," tuturnya.
Acara itu di hadiri oleh para asisten, staf ahli dan kepala perangkat di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. (dev/uby)