MAYANGAN -
Usai Gowes Sehat bareng Forkopimda, Minggu (13/7) pagi, Wali Kota
Probolinggo dr. Aminuddin langsung meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di
Rusunawa Mayangan. Ia memastikan lokasi dan asrama Sekolah Rakyat yang
akan memulai masa pembelajaran, sekaligus menerima kunjungan Gubernur
Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang direncamakan Senin (14/7).
“Insyaallah sore (13/7) para siswa sudah
masuk asrama. Tempatnya sudah kita siapkan. Alhamdulillah, semuanya
sudah siap. Besok pagi (14/7) kita mulai dengan apel perdana Sekolah
Rakyat,” ujar wali kota.
Ya,
Kota Probolinggo menjadi salah satu dari 12 lokasi di Jawa Timur yang
ditunjuk untuk melaksanakan program Sekolah Rakyat. Provinsi Jawa Timur
sendiri menjadi wilayah dengan kesiapan terbanyak secara nasional. Total
ada 1.183 siswa dari keluarga tidak mampu yang akan mengikuti
pendidikan gratis berasrama, tersebar di berbagai daerah.
Untuk Kota Probolinggo, sebanyak 100
siswa dari keluarga tidak mampu telah dipastikan mengikuti program ini.
Mereka terbagi dalam dua tingkatan pendidikan yaitu SMP dan SMA,
masing-masing dua rombongan belajar (rombel), dengan kapasitas sekitar
25 siswa per rombel.
“Program ini tidak hanya fokus pada
anak-anak. Kita juga pikirkan nasib orang tuanya. Misalnya yang bekerja
sebagai buruh cuci, akan kita bantu mesin cuci agar bisa membuka usaha
di rumah dan menambah penghasilan. Semua kita sesuaikan dengan jenis
pekerjaannya,” tegas dr. Aminuddin.
Program ini menjadi salah satu wujud
komitmen pemerintah dalam membangun pendidikan yang inklusif dan
memberdayakan. Wali Kota dr. Aminuddin didampingi Kepala Dinas Sosial
PPPA Kota Probolinggo Rey Suwigtyo, menyatakan siap memulai tahun ajaran
baru. Mulai dari orientasi siswa hingga pertemuan dengan orang tua juga
akan dilaksanakan di hari pertama.
“Ini
bukan hanya tentang sekolah, tapi tentang hidup yang berubah.
Pendidikan gratis, fasilitas lengkap, guru-guru terbaik, dan yang
terpenting ada harapan yang nyata bagi masa depan anak-anak dari
keluarga tidak mampu,” tambah Dokter Aminuddin.
Program ini dirancang bukan sekadar
sebagai tempat belajar, melainkan sebagai ruang tumbuh bersama antara
anak-anak penerus bangsa dan keluarga mereka yang ingin bangkit dari
keterbatasan.
“Besok (14/7), program ini akan resmi
dimulai dengan apel persiapan pembelajaran bagi siswa siswi Sekolah
Rakyat. Kehadiran Gubernur Jawa Timur di Kota Probolinggo juga akan
menjadi penanda dimulainya langkah besar ini, yang tidak hanya menjawab
kebutuhan pendidikan, tetapi juga menyentuh akar kehidupan sosial
masyarakat,” ujarnya. (mir/fa)