KANIGARAN –
Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin menyambut kedatangan jemaah haji
Kota Probolinggo, Selasa (18/7). Sekira pukul 02.05 jemaah haji tiba di
Kantor Wali Kota Probolinggo. Suasana haru, bahagia dan duka menyelimuti
kedatangan para jemaah yang rampung melaksanakan salah satu dari lima
rukun Islam ini.
Dari 214 jemaah kloter 86 yang berangkat
pada 26 Mei lalu, satu jemaah dari Kota Probolinggo meninggal dunia di
dalam pesawat saat perjalanan pulang. Senin (7/7) pukul 16.45, Maryati
Kamijo Ponco Diryo, 66 tahun, warga Jalan Lawu Kelurahan Ketapang,
Kecamatan Kademangan meninggal ketika koordinat penerbangan di atas Kota
Medan.
Setiba
di Bandara Juanda pukul 19.30, jenazah Maryati dibawa ke RS Haji
Sukolilo di Surabaya pulang ke rumah duka di Probolinggo. Maryati
berangkat beribadah haji tidak sendiri, ia bersama sang suami.
“Kami cek riwayat kesehatan, cek
obat-obatan yang beliau bawa, beliau punya penyakit bawaan hipertensi.
Saat di kursi beliau agak bagaimana lalu kami pindahkan ke bisnis class,
setelah ditangani tenaga kesehatan, takdir berkata lain. Beliau wafat.
Sekarang jenazah sudah ada di rumah duka,” tutur Kepala Kementerian
Agama Kota Probolinggo Didik Kurniawan menceritakan kronologi di
pesawat.
Baru turun dari pesawat, lanjut Didik,
saat menunggu di bus ada satu jemaah haji atas nama Sulina, warga Perum
Citarum Kentangan mengalami sesak nafas. “Petugas bergerak cepat
kemudian dibawa RS Haji Sukolilo Surabaya. Sampai saat ini (Selasa pagi)
masih dirawat di sana,” imbuh Didik yang juga sebagai Petugas
Pembimbing Ibadah Haji Kloter 86.
Masih menurut Kepala Kemenag setempat,
214 jemaah haji Kota Probolinggo terbagi di 16 hotel yang berbeda. Di
kloter 86 ada total 380 jemaah haji yang berasal dari beberapa kota.
Antara lain Kota Probolinggo, Kabupaten Kediri, Bojonegoro dan Tuban.
Sementara itu, dari Kota Probolinggo memberangkatkan 4 orang petugas
haji ditambah pembimbing haji, 2 tenaga kesehatan dan 3 petugas haji
daerah.
“Secara
umum alhamdulillah seluruh jemaah haji bisa menyempurnakan seluruh
rukun hajinya meskipun kita mendengar ada miskomunikasi, sehingga banyak
yang harus kita (penyelenggara) sempurnakan. Karena terbagi di 16 hotel
maka mempengaruhi operasional ibadah dan segala macam, tetapi
diupayakan bagaimanapun caranya kami kunjungi (jemaah haji) dari satu
hotel ke hotel lain. Kami menyebut ini bukan kendala tapi menyelesaikan
persoalannya,” jelas Didik yang berharap pelaksanaan haji lebih baik di
tahun mendatang.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin bersyukur jemaah haji Kota Probolinggo sudah kembali ke tanah air. “Alhamdulillahirobbil alamin.
Puji syukur Allah SWT jemaah haji sudah di Kota Probolinggo tercinta.
Dalam keadaan satu jemaah wafat dan satu jemaah di RSH Sukolilo masih
sakit. Kita doakan segera sehat. Baru saja selesai (penyambutan jemaah
haji) selesai. Terima kasih kepada semua pihak, mudah-mudahan menjadi
jemaah haji yang mabrur dan mabruroh,” terang dr Aminuddin yang
menyambut didampingi perwakilan Forkopimda, Sekda drg Ninik Ira Wibawati
dan sejumlah pejabat Pemkot Probolingo. (fa/pin)