KANIGARAN
– Perangkat daerah dan satuan pendidikan di lingkungan Pemerintah Kota
Probolinggo rampung mengikuti kompetensi inovasi, Anvapro (Anugerah
Inovasi Kota Probolinggo). Sebuah ajang beradu ide, gagasan dan
penerapan kreatif dalam pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan
inovasi lainnya.
Dari 138 inovasi yang terdaftar di Badan
Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERINDA) Kota
Probolinggo, akhirnya inovasi terbaik pun telah ditetapkan. Kategori
inovasi satuan pendidikan, dijuarai inovasi dari SMP Negeri 9 yaitu
Eduprime Wirausaha sebuah aplikasi berbasis LMS (Learning Management
System) untuk mendukung pembelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Profil
Belajar Pancasila) pada tema kewirausahaan.
Kemudian, SMART PLUS (Sedekah Buku,
Mobile Library, Agen Literasi, Read More and Reward, Tahu dari Sinopsis
dan Publikasi untuk Semua) Pustaka5 dari SMP Negeri 5 Probolinggo dan
Pawas BOS (Pemantauan Akuntabel Web Aplikatif Sistem Bantuan Operasional
Sekolah) SDN Sumber Taman 2.
Sedangkan
kategori inovasi Perangkat Daerah, dimenangkan BALSEM JUMBO (Bantuan
Langsung Sembako Jumat Barokah) dari Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan
Wonoasih. Disusul inovasi AMIN SIGAPP (Asesmen Psikologis dan Konseling
Sinergi Cegah Perkawinan Anak dan Pemberdayaan Perempuan) milik Dinsos
PPPA dan Sekali Serbu TB (Seminggu Sekali Sedot Rumah TB dan Bersihkan
Udara untuk Memberantas Tuberkulosis dengan UV Bokster) Puskesmas
Ketapang.
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin
menyerahkan hadiah pada Penganugerahan Anvapro 2025, di ruang Puri
Manggala Bhakti kantor Wali Kota setempat, Selasa (17/6) sore. Ia
mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang dan menekankan pentingnya
inovasi sebagai bentuk pengabdian dan kontribusi nyata kepada daerah.
“Selamat untuk para pemenang. Terus
tingkatkan pelayanan, terbuka terhadap saran, dan konsisten menciptakan
inovasi. Inovasi ini memiliki dampak yang nyata dan terukur, membawa
kebermanfaatan yang tentu saja bernilai ibadah,” katanya.
Lebih
lanjut, Amin menjelaskan bahwa inovasi menjadi bagian penting dalam
upaya mewujudkan visi pembangunan daerah. Sekaligus merupakan bentuk
nyata komitmen pemerintah kota dalam mendorong budaya inovasi di seluruh
perangkat daerah dan satuan pendidikan.
Selain itu, dr. Aminuddin juga
menegaskan pentingnya membangun pola pikir baru mengenai inovasi. Di
mana inovasi tidak selalu harus mahal, rumit, atau melibatkan teknologi
tinggi. “Tanpa inovasi dan inovator, tentu akan terjadi sesuatu yang
dinamakan monoton, diam ditempat. Sejatinya, inovasi adalah perubahan
apa pun yang bisa anda berikan untuk mendorong perbaikan kinerja yang
berdampak, bermanfaat, dan membawa perubahan,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu
juga menyoroti bahwa masih ada perangkat daerah yang belum menunjukkan
komitmen dalam berinovasi. “Ada perangkat daerah yang setiap kali
diminta laporan inovasi, jawabannya nihil. Ini sangat disayangkan.
Kepala perangkat daerah harus memberi perhatian lebih pada staf dan
sistem kerja di kantornya agar budaya inovatif bisa tumbuh,” tegasnya.
Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Diah
Sajekti Widowati Sigit menyampaikan Anvapro bertujuan memberikan
apresiasi pada inovator PD dan satuan pendidikan, yang secara aktif
berkontribusi terhadap peningkatan pelayanan publik, tata kelola
pemerintahan dan daya saing daerah melalui penerapan inovasinya.
“Pesertanya terdiri dari kepala PD,
inovator, lurah, musyawarah kerja kepala sekolah SMP, kelompok kerja
sekolah SD. Sedangkan jurinya berasal dari akademisi, Asisten
Administrasi Umum dan tim Baperida Kota Probolinggo,” terang Diah.
Anvapro tahun ini sebanyak 83 inovasi
yang terdiri dari 55 inovasi kategori perangkat daerah dan 28 inovasi
kategori satuan pendidikan. Nah, dari jumlah tersebut, terpilih 12
inovasi yang masuk babak final dan ditetapkan enam pemenang dari
masing-masing kategori.
Sementara itu, Ketua DPRD Dwi Laksmi
Syntha Kusumawardani mengaku bangga dengan adanya kompetisi inovasi yang
diinisiasi Pemkot melalui BAPPERIDA ini. Di kompetisi ini, menurutnya,
akan lahir inovasi-inovasi yang tak hanya kaya gagasan tapi juga
implementatik di lapangan.
“Saya menyambut baik adanya kegiatan
ini, karna inovasi adalah kunci untuk menjawab tantangan zaman,
meningkatkan pelayanan publik dan dan mempercepat proses pembangunan
daerah. Selamat,” ucap Syntha. (es/fa)