Mayangan –
Kabar duka yang menyelimuti dua keluarga di Kota Probolinggo mendapat
perhatian dari Wali Kota dr Aminuddin. Tanpa protokoler yang berlebihan,
ia mendatangi langsung rumah duka untuk menyerahkan santunan kematian
dari Pemerintah Kota Probolinggo. Sebuah langkah yang jarang dilakukan
pemimpin daerah, namun sangat berarti bagi warga yang sedang kehilangan.
Kunjungan pertama dilakukan ke rumah
almarhum Sukaris (59), warga Kampung Dok Kelurahan Mayangan, yang wafat
mendadak akibat sakit pada Senin (5/5) lalu. Di tengah suasana haru,
Wali Kota menyerahkan santunan kematian senilai Rp750 ribu kepada
keluarga yang ditinggalkan. Tak hanya itu, dr Amin juga menyampaikan
belasungkawa secara pribadi, memberikan doa bersama dan memastikan
keluarga tidak merasa sendiri dalam menghadapi masa sulit.
Selanjutnya,
dr Aminuddin menyambangi kediaman Sulami (81) di Jalan Brigjen Katamso
Gang 2, Kelurahan Mangunharjo. Sulami kehilangan putrinya Suhani (64)
dan menyambut kedatangan wali kota. "Terima kasih atas perhatian Pak
Wali Kota yang datang langsung dan mendoakan anak kami. Apalagi santunan
kematian diserahkan ke rumah kami. Semua diurus oleh pihak kelurahan,
begitu kami laporan kepada Ketua RT, semua dipermudah," ujar Sulami.
Dalam dua kunjungan tersebut, wali kota
didampingi Camat Mayangan Agus Dwiwantoro serta Ketua RW setempat. Ia
menjelaskan, bahwa percepatan penyerahan santunan kematian adalah bagian
dari reformasi layanan publik yang menjadi prioritas kepemimpinannya.
"Kami datang menyerahkan santunan
kematian dari Pemkot. Untuk kepemimpinan saya, proses penyerahan
santunan harus lebih cepat. Mulai dari update dokumen kependudukan
seperti akta kematian dan perubahan data Kartu Keluarga juga kita
serahkan. Karena inilah bentuk pelayanan kepada masyarakat," tegasnya.
Tak
hanya itu, dalam upaya mempermudah pencairan dana, Pemkot menggandeng
Bank Jatim agar penyerahan bisa dilakukan secara tunai. Hal ini disambut
positif oleh keluarga penerima, yang merasa terbantu secara
administrasi dan emosional.
dr. Amin juga memastikan kegiatan
semacam ini akan dilakukan secara bergantian. Jika dirinya berhalangan
karena agenda kedinasan, maka penyerahan akan dilakukan oleh Wakil Wali
Kota, Ina Dwi Lestari. Yang terpenting, katanya, adalah memastikan bahwa
warga yang sedang berduka tidak terbebani proses birokrasi yang rumit.
Di tengah kesedihan, hadirnya seorang
pemimpin di depan pintu rumah, menyapa, menguatkan, dan memberikan
dukungan nyata, menjadi pelipur lara yang tak ternilai bagi warga yang
menerima. (yul/pin)