KANIGARAN –
Senin pagi (21/7), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota
Probolinggo kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Cerita Bergambar
Tahap II. Kegiatan ini diikuti sekitar 60 guru PAUD se-Kota
Probolinggo, sebagai bentuk nyata penguatan implementasi PAUD holistik
integratif.
Acara dibuka langsung oleh Bunda PAUD
Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminudin, yang juga menjabat sebagai
Ketua TP PKK Kota Probolinggo. Turut hadir dalam pembukaan, Kepala
Disdikbud Siti Romlah, Kepala SMPN 9, serta perwakilan dari TP PKK dan
Dharma Wanita Persatuan Kota Probolinggo.
Kepala
Dispendikbud Siti Romlah menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah
satu bentuk konkret dalam mendukung PAUD holistik, dengan
mengintegrasikan aspek pendidikan, gizi, kesehatan, dan pengasuhan ke
dalam media belajar berupa buku cerita bergambar. "Kegiatan ini
bertujuan meningkatkan keterampilan guru PAUD dalam menyusun sumber
belajar yang bermanfaat dan menyenangkan bagi anak-anak, serta
menyelaraskan pola asuh di rumah dan sekolah melalui kolaborasi dengan
PKK dan Dharma Wanita," ujar Siti Romlah.
Kegiatan ini bukan sekadar teori, namun
dilengkapi dengan praktik langsung membuat cerita bergambar. Peserta
diajak memahami pentingnya cerita visual sebagai media pembelajaran yang
tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat memperkuat karakter dan
nilai-nilai positif sejak dini. Produk akhir dari bimtek ini akan
dikembangkan menjadi buku sumber belajar yang ber Ilmu Sosial Budaya
Dasar dan Manusia (ISBM) dan digunakan sebagai panduan pembelajaran di
Kota Probolinggo. "Melalui gambar yang kontekstual dan dekat dengan
kehidupan anak-anak, kita ingin menanamkan karakter dan nilai secara
kuat dan menyenangkan," imbuh Siti.
Para
peserta ditantang menuangkan ide kreatifnya dalam bentuk cerita
bergambar yang menarik, mulai dari konsep, desain visual, penulisan
teks, hingga penyusunan buku yang layak terbit. Targetnya, karya-karya
ini akan diluncurkan pada momen Hari Guru, 25 November mendatang, dan
dapat dinikmati oleh masyarakat luas, khususnya anak-anak PAUD.
Semangat para peserta semakin membuncah
saat Bunda PAUD mengajak mereka bergerak dan bernyanyi lagu "Kepala,
Pundak, Lutut, Kaki", sebagaimana yang biasa mereka lakukan bersama
anak-anak di kelas. Suasana menjadi cair, penuh keceriaan dan
kekompakan.
Sementara, dr. Evariani Aminudin
menekankan pentingnya pelaksanaan PAUD holistik yang mengintegrasikan
enam aspek penting, yaitu pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan,
perlindungan, dan kesejahteraan anak. Menurutnya, cerita bergambar
memiliki kekuatan luar biasa dalam membangun imajinasi dan emosi
anak-anak. "Ketika kita membangun cerita bergambar, maka gambar dan teks
harus penuh makna. Anak akan belajar menghubungkan cerita dengan
kehidupannya. Ini membentuk mindset, memperkuat ingatan, dan menumbuhkan
kedekatan emosional antara anak dan guru atau orang tua," tegas dr.
Eva.
Ia
juga menekankan pentingnya kemampuan guru untuk menyampaikan cerita
dengan ekspresif dan menyenangkan, agar anak dapat dengan mudah memahami
dan membayangkan cerita yang disampaikan. "Guru harus mampu tampil
bercerita secara ekspresif, membangun kreativitas berpikir anak, dan
mempermudah mereka memahami isi cerita melalui visualisasi yang kuat,"
ungkap dr. Eva dalam paparannya.
Kegiatan ini juga menghadirkan
narasumber Eka Purnama Mustikaningtiyas, seorang penulis buku cerita
anak, yang memberikan wawasan dan inspirasi kepada para guru untuk
menghasilkan karya terbaik mereka. (vv/pin)