KADEMANGAN
- Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari jajaran perangkat kelurahan,
Ketua RW dan RT, Ketua LPM, Karang Taruna, hingga kader posyandu
mengikuti rangkaian kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Lembaga
Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) di Kelurahan Pilang, Kecamatan
Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (24/4).
Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota
Probolinggo dr. Aminuddin, didampingi oleh Wakil Wali Kota Ina Dwi
Lestari, Ketua TP PKK dr. Evariani Aminuddin, Anggota Komisi I DPRD
Endang Irawati, Kepala DLH Retno Wandansari, serta Camat Kademangan
Gofur Efendi.
Kegiatan
dimulai dengan kunjungan ke stan UMKM Pilang Istimewa yang menampilkan
berbagai produk lokal, seperti minuman segar, makanan beku roti maryam,
kerajinan tangan, dan dessert. UMKM yang beranggotakan 25 orang ini
aktif dalam berbagai event dan rutin mengadakan pertemuan bulanan. “UMKM
Pilang Istimewa ini menghasilkan produk sangat beragam. Roti maryamnya
gurih, saya sangat menyukainya,” puji Wali Kota Aminuddin saat mencicipi
produk unggulan tersebut.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan
kunjungan ke lokasi pengolahan kompos Permata Pilang yang berada di
timur Kelurahan Pilang. Program ini merupakan bagian dari upaya
pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, dan menjadi binaan CSR dari
PT KTI.
“Kami
memilih kotoran kambing karena cocok dengan jenis tanaman di
Probolinggo. Saat ini tantangan kami masih di pemasaran,” ungkap Hanung,
Wakil Ketua Pengolah Kompos.
Produk kompos ini dijual dengan harga
terjangkau, Rp1.000 per kilogram kg atau Rp.6.000 untuk 10 kilogram.
Biasanya produk ini dipasarkan di stan bunga SMPN 7 dan Flora.
Kegiatan ditutup dengan melakukan
kunjungan ke Sumber Mata Air Gayam di RT 4 RW 1 Kelurahan Pilang. Di
lokasi tersebut, Wali Kota Aminuddin bersama rombongan melakukan
pelepasan bibit ikan nila, mujair, dan ikan hias lokal. Sumber air ini
dikelola secara swadaya oleh warga dan menjadi cikal bakal destinasi
wisata baru.
“Ini
RW pertama yang bisa menciptakan apa yang saya sebut dengan destinasi
wisata baru, saya sangat mengapresiasi ketua RT, Pak Sholihin yang sudah
memanfaatkan secara swadaya tanpa bantuan dari berbagai macam pihak,”
kata Aminuddin.
Ke depan, ia harapkan tempat ini bisa
dikelola secara baik dan berkelanjutan, mengingat saat ini sudah
terdapat 16 sumber mata air dan 40 potensi wisata yang telah digali.
“Sementara ini ada sekitar 40 potensi
wisata yang sudah berhasil kita gali. Mudah-mudahan ke depan bisa
menjadi target kita untuk memenuhi 100 destinasi wisata baru seperti
Kampung Tempe yang sudah pernah kita lakukan pembinaan.” Pungkasnya. (dy/uby)