Kanigaran –
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan
Bimbingan Teknis (Bimtek) Kewirausahaan bagi Kelompok Pengolah dan
Pemasar (Poklahsar) pada Senin pagi (21/4), bertempat di Aula Dinas
Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo.
Acara ini menjadi bagian dari upaya serius pemerintah dalam meningkatkan
daya saing produk perikanan serta mendorong kemandirian ekonomi
masyarakat pesisir.
Dalam sambutannya, Kepala DKP Jatim yang
diwakili oleh Kristiyani Setyaningsih menyampaikan, pelatihan ini
diharapkan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Jawa
Timur. “Potensi perikanan di Jatim sangat besar, tidak hanya dari sektor
perikanan laut, tetapi juga tambak dan budidaya. Melalui kegiatan ini,
kita ingin Poklahsar mampu mengembangkan produk yang berdaya saing, baik
di pasar lokal maupun internasional,” ungkapnya.
Sementara
itu, Ketua Forikan Kota Probolinggo dr. Evariani Aminuddin yang membuka
acara itu turut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam
pengembangan Poklahsar. Menurutnya, penguatan kapasitas pelaku usaha
harus dibarengi dengan pelatihan branding, storytelling produk, dan
pengemasan modern agar produk lokal bisa menembus pasar yang lebih luas.
"Poklahsar adalah pilar penting dalam
pengolahan hasil perikanan. Namun, tantangan mereka masih banyak, mulai
dari keterbatasan modal, keterampilan teknis, hingga akses pasar. Kita
perlu membuka mata dan mulai aksi nyata untuk mendampingi mereka,
termasuk melalui program festival market dan jejaring dengan resto,
hotel, dan kantin,” jelas dr. Evariani.
Istri Wali Kota Aminuddin ini juga
menyinggung terkait Pre launching Program Nyerbu, “Nyemil Ikan di Hari
Rabu”. Sebagai upaya mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan
(gemarikan) di lingkungan DKPPP. Tidak menutup kemungkinan, kegiatan ini
ke depan dapat diimplementasikan pula di perangkat daerah lainnya di
lingkup pemerintah Kota Probolinggo. Lebih dari itu, program ini juga
diharapkan dapat menjadi sarana untuk mempromosikan berbagai produk
olahan hasil perikanan . Sehingga secara tidak langsung turut mendorong
peningkatan pangsa pasar produk perikanan lokal.
“Program
ini mendorong UMKM binaan untuk memproduksi camilan sehat berbahan ikan
untuk kantin sekolah. Dengan kemasan yang lebih menarik dan ukurannya
tidak terlalu besar (mini), sehingga harganya terjangkau. Termasuk
camilan ikan dibuat rasa yang gurih kesukaan anak. Dengan begitu produk
olahan perikanan lebih diminati oleh anak-anak, produksi dan pemasaran
harus berkelanjutan. Kita ingin makanan bergizi dari ikan bisa jadi
camilan favorit anak-anak di sekolah,” tutupnya.
Bimtek ini menghadirkan narasumber dari
Universitas Brawijaya, Angga Wira Perdana yang mempraktikkan cara
mengolah ikan menjadi makanan modern, seperti dimsum mentai dan wonton
chili oil. Resep menggunakan daging ikan tengiri dan udang yang diolah
dengan berbagai bumbu khas, menjadi inspirasi bagi peserta dalam
menciptakan produk olahan inovatif.
Pelatihan ini menjadi momen penting bagi
35 peserta Poklahsar, yang semuanya menerima bantuan peralatan usaha
berupa 1 set kompor, wajan, sealer, dan timbangan digital. Harapannya,
alat-alat ini dapat menunjang peningkatan produktivitas dan kualitas
produk mereka. (yul/pin)