MAYANGAN -
Suasana Sabtu malam (28/6) di Alun-alun Kota Probolinggo terasa berbeda
dengan digelarnya Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) 2025. Ribuan
pasang mata tertuju pada pertunjukan seni dan budaya yang memukau, salah
satunya peragaan busana (fashion show) bertema "Wasantara" (Warisan
Nusantara) dari Adi Model Management, serta penampilan line dance dari
Universal Line Dance (ULD) Probolinggo.
Penampilan penuh warna dari Adi Model
Management sukses mencuri perhatian dengan menampilkan koleksi busana
yang memadukan kekayaan kain tradisional seperti batik, tenun, songket,
dan kebaya dengan desain modern yang cocok dikenakan oleh generasi muda.
“Malam
hari ini (28/6), Adi Model Management berpartisipasi dalam Semipro
dengan mengangkat tema Wasantara, yaitu Warisan Nusantara. Kami
berkolaborasi dengan desainer Kota Probolinggo seperti Tara Marshall,
Livo Gary Karnival, dan saya sendiri. Tujuannya kami ingin menunjukkan
bahwa kebaya, batik, dan tenun bisa tampil modis, fun, dan fashionable,
sehingga tetap asik dipakai untuk hangout ataupun aktivitas
sehari-hari,” ujar Singgih Panji Prinata, Manajer Adi Model Management
sekaligus desainer lokal.
Koleksi busana yang ditampilkan malam
itu pun mencerminkan transformasi budaya ke dalam fashion kekinian.
Mulai dari kutu baru model tanktop dari Tara Marshall yang dipadukan
dengan sepatu kasual (kets), hingga kebaya dengan aksen karnaval dari
rancangan Livo Gary, serta busana songket untuk anak-anak yang dirancang
lucu dan tetap trendi.
Singgih menjelaskan, persiapan
penampilan tersebut hanya dilakukan dalam waktu tiga hari secara
intensif, meskipun konsep dan latihan dasar sudah rutin dijalankan.
“Kami memang sudah punya ritme latihan seminggu sekali, jadi tinggal
dimatangkan saja blocking dan koreografi untuk acara Semipro ini,”
jelasnya.
Tak hanya soal penampilan luar, Adi
Model Management juga berkomitmen membangun karakter dan prestasi para
talentanya. “Kami juga membentuk mereka jadi pribadi percaya diri dan
berprestasi. Contohnya Veronika Vanya, talent kami yang jadi Runner Up 4
Putri Batik Cilik Jawa Timur 2024 dan pernah tampil di ajang
internasional. Dia asli Probolinggo dan binaan kami,” tambah Singgih.
Sementara itu, nuansa budaya semakin
terasa kuat lewat penampilan Universal Line Dance (ULD) Probolinggo yang
membawakan tarian dengan konsep Nusantara. Lagu Sabda Cinta mengiringi
langkah-langkah penuh harmoni, dipadukan dengan busana batik khas
Probolinggo.
“Konsep
kami tetap Nusantara. Kami ingin terus mengangkat budaya lokal lewat
gerak dan lagu yang akrab di telinga masyarakat. Batik pun kami pakai
dalam pertunjukan, untuk menegaskan identitas budaya Probolinggo,” ujar
Izza, perwakilan dari ULD Probolinggo.
ULD sendiri kerap mewakili Kota
Probolinggo di berbagai event, termasuk Forda (Festival Olahraga Daerah)
Jatim, Eksotika Bromo 2025, dan tampil bersama Ibu Wali Kota
Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin dalam berbagai kesempatan.
“Meski jadwal latihan sempat terbagi
untuk penampilan Bromo Eksotika kemarin dan untuk Semipro, semangat
kami tetap untuk memberikan penampilan terbaik. Ini bentuk komitmen kami
membawa nama baik Kota Probolinggo lewat seni tari,” pungkas Izza.
Rangkaian Semipro tahun 2025 ini
membuktikan bahwa warisan budaya tidak hanya bisa dilestarikan, tetapi
juga dikemas secara kreatif dan inspiratif agar terus hidup dalam
keseharian masyarakat, terutama generasi muda. Semangat kolaboratif
antara fashion dan seni tari menjadi simbol kekayaan identitas
Probolinggo yang terus berkembang. (mir/pin)