KANIGARAN -
Pemerintah Kota Probolinggo menerima kunjungan Tim Focus Group
Discussion (FGD) Peningkatan Investasi Daerah dari Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur serta
perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kamis (15/5). Kegiatan
ini berlangsung di Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo dan
dihadiri oleh sejumlah perangkat daerah terkait.
Wali Kota Aminuddin, dalam sambutannya
menyampaikan kegembiraannya atas pertemuan ini yang merupakan momentum
penting dalam upaya percepatan investasi di daerah. “Saya sangat
berbahagia dan senang karena ini menyangkut investasi dan yang mau
membiayai hadir juga, kan klop ini bisa langsung action. Apalagi dalam
kondisi saat ini, di mana APBD kita terbatas dan anggaran perjalanan
dinas sangat minim, kesempatan seperti ini sangat berarti,” ungkapnya.
Ia
menekankan bahwa investasi merupakan kunci pembangunan yang diharapkan
mampu mendorong Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. “Dengan
investasi, kita bisa membuka segala macam peluang bisnis, lapangan
kerja, peningkatan ekonomi, dan pada akhirnya pengentasan kemiskinan,”
jelasnya.
Wali Kota Aminuddin juga memaparkan
bahwa pihaknya telah aktif membuka peluang investasi, termasuk
berkomunikasi dengan berbagai pihak di tingkat lokal, regional, bahkan
internasional. Beberapa proyek strategis yang dikembangkan antara lain
Probolinggo Port dan Integrated Logistic-LNG Energy Hub bekerja sama
dengan DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, pengembangan pasar agrobis dan Taman
Wisata Studi Lingkungan (TWSL).
“Kita punya pelabuhan Tanjung Tembaga
yang potensial untuk dikembangkan sebagai pelabuhan ternak
antarprovinsi. Saya sudah berdiskusi dengan Bappeda Jatim, KSOP,
Pelindo, dan DABN terkait peluang ini. Bahkan kita sudah komunikasi
dengan daerah lain seperti Bima dan Lombok Barat yang memiliki potensi
peternakan besar,” ujarnya.
Aminuddin menyebut potensi transaksi
pasar ternak di wilayah Tapal Kuda sangat signifikan, terutama menjelang
bulan Dzulhijjah yang bisa mencapai 2.500 transaksi per bulan, dengan
harga per ekor antara 5 hingga 6 juta.
Lebih
lanjut, pengembangan sektor wisata dan pengelolaan sampah juga menjadi
perhatian serius Pemkot. Salah satunya adalah pengembangan Pantai
Permata dan rencana pengembangan kawasan wisata di wilayah Pilang seluas
15 hektar. Ada pula rencana pengelolaan TPA menjadi kawasan pemanfaatan
energi terbarukan dalam jangka 3–5 tahun mendatang.
“Kita juga sedang mengembangkan
pengelolaan sampah secara komprehensif. Setiap RW kita wajibkan memiliki
gerobak dan tosa sampah. Sampah kita kelola agar menjadi bahan bakar
terbarukan bersama pihak ketiga,” tambahnya.
Wali kota juga mengungkap proyek sosial
yang tengah digarap, seperti ditunjuknya Kota Probolinggo sebagai pilot
project Sekolah Rakyat oleh Kementerian Sosial dengan potensi anggaran
mencapai Rp.200–300 miliar, serta kerja sama dengan PT Agrinas Palma
Nusantara yang membutuhkan 4.500 tenaga kerja panen sawit.
“Angka pengangguran di kota ini sekitar
6.500 orang, dan jika kerja sama ini berjalan, pengangguran bisa ditekan
drastis,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan program koperasi
Merah Putih di 29 kelurahan, dengan pembangunan gedung koperasi senilai
Rp.5 miliar per kelurahan dan potensi kredit lunak sebesar Rp.1–1,5
miliar. Pemerintah juga menyiapkan program pemberian makanan tambahan
bagi siswa, ibu hamil, dan balita stunting yang menyasar 30.000–35.000
penerima.
Di
bidang pelayanan publik, Pemkot telah mempercepat proses perizinan
melalui OSS dan NIB. “Kita percepat proses perizinan dari dua hari
menjadi 15 menit, demi menarik minat investor,” jelasnya.
Dalam pengembangan UMKM, wali kota
menyebutkan telah bekerja sama dengan pasar modern seperti Indomaret dan
Alfamart, serta membuka gerai UMKM di kantor-kantor pemerintahan. “UMKM
menyumbang 70–80% pergerakan ekonomi kota ini. Kita butuh dukungan
kredit lunak dan telah menyediakan Klinik UMKM,” tegasnya.
Proyek strategis terakhir, yaitu
pembangunan jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Probojalu.
Diskusi dilanjutkan dengan paparan dan tanya jawab bersama OPD Kota
Probolinggo dan tim provinsi. Hadir sebagai tamu penting dalam forum ini
yaitu Sekretaris DPMPTSP Provinsi Jawa Timur Ahmad Handoko Hamdani
serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur
Nugroho. (dy/uby)